Suko Widodo, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair), mengatakan keputusan Pimpinan PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden merupakan langkah yang bagus.
Suko dihubungi di Surabaya, Jumat, menilai bahwa sosok Gubernur Jawa Tengah itu merupakan kader terbaik dalam internal PDI Perjuangan. Meskipun, banyak juga kader yang memiliki popularitas cukup tinggi di masyarakat.
Baca Juga: Ganjar Resmi Jadi Capres PDIP, Pengamat: Endorse Jokowi ke Prabowo Tak Berarti Apa-Apa
"Jadi saya kira tidak ada satu orang di internal partai yang mengalahkan Pak Ganjar dari segi popularitas dan terutama penerimaannya di masyarakat. Kalau populer banyak, Mbak Puan (Maharani), Pak Ganjar, Bu Mega semua populer tapi yang bisa diterima publik hanya Pak Ganjar," kata Suko.
Ganjar Pranowo, katanya, memiliki kemampuan komunikasi publik yang bagus. Ia bisa akrab dalam berkomunikasi dengan seluruh kalangan masyarakat dan terutama mau mendengar dan menemani rakyat.
Selain itu, Ganjar didukung kerja-kerja nyata yang memberi dampak bagi masyarakat Jawa Tengah.Karena itu tak salah jika nama Ganjar menjadi sangat populer dan mendapat dukungan tinggi masyarakat.
"Pak Ganjar itu punya kemampuan keakraban sosial paling bagus sehingga elektabilitasnya di atas karena masyarakat menyebut Ganjar adalah Kita, Kita adalah Ganjar. Ada situasi kesamaan yang direpresentasikan sosok Ganjar yang sederhana, ramah, 'gak neko-neko', mau ke warung, dan bisa akrab dengan masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan mengumumkan calon presiden yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024.. Calon yang diusung adalah Ganjar Pranowo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Baca Juga: Pengamat: Erick Thohir, Orang yang Cocok Dampingi Ganjar
"Dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim menetapkan Saudara Ganjar Pranowo yang sekarang menjadi Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai bakal calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati dalam Rapat DPP Ke-140 yang diselenggarakan di Batu Tulis Bogor siang ini sekitar pukul 13.45 WIB.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO