Salat merupakan kewajiban yang tak terlepaskan dari umat Islam, di manapun dan kapan pun, kecuali untuk mereka yang sedang haid, tidak berakal, atau belum baligh.
Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, semua jenis salat, baik fardu maupun sunnah, merupakan bagian dari hasanah. Hasanah sendiri merupakan perilaku atau perbuatan yang dikerjakan di dunia dan akan ditunjukkan saat di akhirat.
Bahkan, umat Islam pun sering berdoa mengenai munculnya hasanah ini. Kita biasanya mengetahui doa ini sebagai doa untuk menghindari siksa neraka.
Baca Juga: Apa Itu Udzur dalam Islam? Halangan Sehingga Tidak Bisa Ibadah
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah: 201).” (HR Bukhari).
Kembali lagi kepada salat yang merupakan hasanah, Ustaz Adi pun menjelaskan mengapa salat menjadi bagian dari hasanah ini.
“Salat itu hasanah, di saat dikerjakan di dunia dituliskan pahalanya, di akhirat ditampakkan saat di-hisab,” kata Ustaz Adi.
Merujuk kepada penjelasannya, Ustaz Adi pun menjelaskan kepentingan salat ini sebagaimana yang tertulis di dalam Surat Hud ayat 114. Ayat tersebut berbunyi:
Baca Juga: Pentingnya Beribadah Sungguh-sungguh saat Malam Lailatul Qadar untuk Siraman Keberkahan
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
Wa aqimiṣ-ṣalāta ṭarafayin-nahāri wa zulafam minal-laīl, innal-ḥasanāti yuż-hibnas-sayyi`āt, żālika żikrā liż-żākirīn
Artinya: Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.