Menu


Rocky Gerung: Partai Besar Tapi Kadernya Kecil, Permasalahan PDIP yang Selalu Berulang

Rocky Gerung: Partai Besar Tapi Kadernya Kecil, Permasalahan PDIP yang Selalu Berulang

Kredit Foto: Tangkapan Layar YouTube ILC

Konten Jatim, Jakarta -

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons positif terhadap adanya komunikasi politik dengan koalisi besar. Namun, dia meyakini konsolidasi antarpartai akan terjadi setelah PDI-P mendeklarasi capresnya. 

Pengamat politik, Rocky Gerung, menganggap rasa percaya diri yang dimiliki oleh PDIP ini merupakan masalah berulang yang partai tersebut miliki. Dia menganggap kader PDIP itu pamornya kecil jika dibandingkan dengan partainya yang mendominasi perpolitikan Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Bakal Tentukan Capres dari PDIP, Prabowo Subianto Ditinggalkan?

"Apakah betul kedudukan PDIP sebagai pemegang tiket 20% itu bisa mengatur koalisi besar? Kalaupun bisa siapa yang akan diajukan di situ. Itu sebetulnya jadi keberatan," ungkap Rocky dalam kanal Youtube Rocky Gerung.

Rocky menilai pernyataan Hasto ini hanyalah sebuah pancingan dari PDIP kepada parpol yang berpotensi jadi anggota Koalisi Besar. Pancingan ini bertujuan untuk memunculkan sedikit pergolakan di Koalisi Besar agar menguntungkan PDIP ketika akhirnya memutuskan untuk bergabung.

"Ucapan Hasto itu menunjukkan ada yang belum selesai di PDIP, yaitu siapa yang akan jadi calon presiden," tuturnya.

Rocky juga mempertanyakan sikap Puan Maharani yang lebih awal mendekati koalisi besar yang seakan-akan membuat pernyataan Hasto ini sebagai suatu upaya untuk menunda upaya tersebut.

"Mbak Puan itu beroperasi karena konsolidasi internal belum selesai. Jadi kalau kita intip lebih dalam potensi Puan untuk jadi presiden itu bisa terhalang makanya menguatkan dirinya ke luar, karena di dalam keliatan tuh dia belum kuat," jelasnya.

Baca Juga: Puan Maharani dan Prananda Prabowo Beradu, Megawati Sibuk Mikirin Trah Soekarno

Rocky juga menganggap bahwa Megawati Soekarnoputri sebagai pemimpin PDIP harus mengambil keputusan yang berat, yakni memilih penerusnya sebagai orang yang memegang kekuasaan di PDIP.

"Bagi saya lebih penting bagi Ibu Mega untuk memilh siapa yang memimpin PDIP berdasarkan garis Soekarnoisme itu intinya," tegas Rocky. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan