Pakar Sosiolog Roby Muhamad tak setuju dengan narasi yang menyebut Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Narasi ini pertama kali keluarkan oleh eks politisi Nasdem Zulfan Lindan.
Menurut Zulfan, perbedaan antara Anies dan Jokowi terlihat dari cara kerja keduanya yang kontras. Berbeda dengan Jokowi, Anies bekerja dengan memikirkan konseptualisasi sehingga pekerjaannya berada di ranah konsep.
Baca Juga: Tiga Dewa Penentu Cawapres Anies, dari SBY Hingga Jusuf Kalla
"Pertama apa, Jokowi ini kita lihat sebagai tesa, tesis, berpikir dan kerja, tesisnya kan begitu Jokowi. Lalu kita mencari antitesa, antitesanya apa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," kata Zulfan beberapa waktu lalu.
"Apa artinya, dia berpikir secara konseptual kemudian itu dirumuskan dalam policy-policy," jelasnya.
Berdasarkan analisanya, Roby mengaku tak sependapat dengan teori antitesa ini. Sebab menurutnya seseorang tak akan bisa menjadi antitesis dari orang lain.
"Gua percaya sama social force yang terlalu besar. Orang enggak bisa jadi antitesa. Karena kalau dia lepas, jadi enggak relevan. Ini udah kebentuk," kata Roby Muhamad dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Minggu (16/4/2023).
"Bernarasi aja menciptakan bahwa saya kebalikan tapi sebetulnya kan dia pakai perangkat-perangkat yang diwariskan pendahulunya," terang dia.
Roby menganggap klaim antitesa hanya iming-iming untuk meraih dukungan dari publik. Begitu juga dengan narasi perubahan yang sering diteriakkan oleh pihak oposisi.
Baca Juga: Kalau Tak Reshuffle Moeldoko, Jokowi Bakal Dicap Ikut Penjegalan Pencapresan Anies
"Tapi kalau secara iming-iming, misalnya dikasih permen 'Lu bosan kan sama dia? nih gua kasih (yang beda)'. Itu hanya untuk vote getting. Tapi susah lah belokin kapal induk society kayak tiba-tiba antitesa," ungkapnya.
"Yang bikin aturan Pemilu orangnya itu, pesertanya itu, apa yang mau berubah? jadi semuanya sama-sama juga. Semuanya pernah di kabinetnya Pak Jokowi. Perubahan apa? gak mungkin ada perubahan. Itu kan cuman game-game aja."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024