Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilu 2024. Fahri melihat gagasan koalisi besar Jokowi, menyatukan dua koalisi KIB dan KKIR adalah upaya rekonsiliasi dan konsolidasi elite untuk mengurangi persaingan di dalam kabinet.
Fahri mengatakan, usia pemerintahan Presiden Jokowi masih 1,5 tahun hingga Oktober 2024. Adanya persaingan di dalam kabinet bisa merusak fokus dan konsentrasi kerja pemerintah gara-gara sibuk memikirkan pencalonan di Pilpres 2024.
Baca Juga: Dekat Sama Jokowi, Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres Pilihan Koalisi Besar
"Jadi apa yang dilakukan Pak Jokowi meminta adanya koalisi besar itu sebagai konsolidasi terhadap kabinet. Menurut saya harus dihormati dan harus dipuji. Karena kekuasaan kabinetnya masih berlangsung," kata Fahri Hamzah di kanal YouTube Total Politik, dikutip pada Jumat (14/4/2023).
Bagaimana pun, tegas Fahri Hamzah, pemerintah masih dibutuhkan rakyat, karena krisis global belum selesai akibat perang Rusia-Ukraina.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, semestinya para menteri yang berada di kabinet tidak boleh hanya sibuk menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sendiri-sendiri.
"Sebab, mereka masih bagian dari pemerintah yang harus bekerja sebagai pembantu Jokowi," tegasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan