Menu


Nilai Ada Pihak Manfaatkan Kebebasan Anas Urbaningrum, Politisi Demokrat: Menurut Saya Kasihan

Nilai Ada Pihak Manfaatkan Kebebasan Anas Urbaningrum, Politisi Demokrat: Menurut Saya Kasihan

Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi

Konten Jatim, Jakarta -

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron menilai bebasnya Anas Urbaningrum bisa membawa politik persahabatan. Namun, pihak-pihak seperti Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) justru mengadu domba Anas dan Partai Demokrat.

Selain itu, ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan dirinya sebagai kelompok Sahabat Anas Urbaningrum. Di mana koordinator kelompok tersebut adalah Muhammad Rahmad yang pernah menjadi juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang dipimpin Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Baca Juga: Gede Pasek Ngaku Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum

"Besarkan saja PKN dan hentikanlah kubu Moeldoko untuk mengadu domba, ini kan yang membuat gaduh ya ini saja dua kubu itu," kata Herman, mengutip Republika, Jumat (14/4/2023).

Ia juga kasihan kepada Anas yang kebebasannya justru dijadikan alat adu domba seperti itu. Publik pun akan kembali mengulik masa lalu Anas yang berkaitan dengan kasusnya dulu, di mana dia sudah menyelesaikan masa hukumannya.

"Anas sendiri menurut saya tidak adalah hal-hal yang tidak ingin bermusuhan dan lain sebagainya. Menurut saya kasihan Mas Anas," ujar Herman.

"Seharusnya kan menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya, dan tinggal hidup lebih tenang, dan kali mau berpolitik. Ya saya kira saya setuju dengan statementnya untuk berpolitik yang tidak bermusuhan," tambahnya.

Terlibatnya kembali orang-orang yang terkait dengan Moeldoko juga disayangkannya dalam bebasnya Anas. Menurutnya, publik pasti akan menilai bahwa hal tersebut merupakan bagian dari upaya penjegalan Anies Baswedan dalam proses pencapresan. Setelah gagalnya mereka merebut Partai Demokrat lewat KLB yang tidak sah.

"Jadi tidak usah menyangkal, karena motif ini siapapun akan paham bahwa dengan upaya-upaya pembegalan Partai Demokrat oleh Moeldoko. Ya ini salah satunya akan menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, jadi tidak bisa disangkal lagi," jelas Herman.

Anas sendiri mengaku enggan membahas politik terlebih dahulu sebab ia merasa baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung. Ia saat ini ingin fokus kepada keluarga dan membayar utang-utang silaturahim.

"Sekarang dan beberapa saat ke depan fokus saya adalah lebih kepada keluarga, jadi keluarga dulu. Sudah bertahun-tahun utangnya banyak, utang batin," ujarnya Anas di sela-sela menjenguk ibunya di Kampung Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, belum lama ini. 

Ia mengaku ingin mengurus perkara domestik terlebih dahulu seperti keluarga. Apabila sudah berjalan normal seperti biasa, Anas mengaku baru akan memikirkan urusan luar negeri atau perkara politik.

"Apalagi urusan politik, pada waktunya akan ngobrol khusus dengan sahabat, teman-teman, senior-senior karena teman ini yang di luar. Saya agak lama di dalam butuh perspektif beliau itu buat bahan saya," pungkas. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.