Terlibatnya kembali orang-orang yang terkait dengan Moeldoko juga disayangkannya dalam bebasnya Anas. Menurutnya, publik pasti akan menilai bahwa hal tersebut merupakan bagian dari upaya penjegalan Anies Baswedan dalam proses pencapresan. Setelah gagalnya mereka merebut Partai Demokrat lewat KLB yang tidak sah.
"Jadi tidak usah menyangkal, karena motif ini siapapun akan paham bahwa dengan upaya-upaya pembegalan Partai Demokrat oleh Moeldoko. Ya ini salah satunya akan menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, jadi tidak bisa disangkal lagi," jelas Herman.
Anas sendiri mengaku enggan membahas politik terlebih dahulu sebab ia merasa baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung. Ia saat ini ingin fokus kepada keluarga dan membayar utang-utang silaturahim.
"Sekarang dan beberapa saat ke depan fokus saya adalah lebih kepada keluarga, jadi keluarga dulu. Sudah bertahun-tahun utangnya banyak, utang batin," ujarnya Anas di sela-sela menjenguk ibunya di Kampung Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, belum lama ini.
Ia mengaku ingin mengurus perkara domestik terlebih dahulu seperti keluarga. Apabila sudah berjalan normal seperti biasa, Anas mengaku baru akan memikirkan urusan luar negeri atau perkara politik.
"Apalagi urusan politik, pada waktunya akan ngobrol khusus dengan sahabat, teman-teman, senior-senior karena teman ini yang di luar. Saya agak lama di dalam butuh perspektif beliau itu buat bahan saya," pungkas.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024