“Kan lebih mudah berembuk daripada tiga capres. Kalau koalisinya KIB kan dua capres, ini kan tinggal dinegosiasikan,” ujar Baidowi.
Sementara itu, menanggapi kemungkinan KIB yang akan bubar, Baidowi sendiri enggan membenarkan. Akan tetapi, menurutnya hal tersebut bisa terjadi di kemudian hari.
“Politik serba kemungkinan, jadi tidak ada yang tidak mungkin,” ucapnya.
Dalam forum tersebut, Baidowi juga sempat menjawab tentang koalisi antara PPP dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baidowi sendiri mengakui bahwa PPP telah memiliki banyak pengalaman berkoalisi dengan berbagai partai, baik itu Partai Golkar maupun PDIP.
Baca Juga: PDIP: Jika Koalisi Besar Ingin Deklrasi, Nyalonin Saja dengan Cepat
Namun, jika ditanya apakah PPP bisa berkoalisi dengan PDIP saat ini hingga membuat dirinya mundur dari KIB, Baidowi mengaku masih ingin menghormati koalisi itu hingga saat ini.
“Kalau kemudian yang disampaikan oleh Bang Panda (Politisi Senior PDIP, red) waktu itu, ‘Ini bisa PDIP dengan PPP’, ya, kalau liat sejarahnya bukan sesuatu yang tidak mungkin, tetapi kita hari ini menghormati, masih bersama dengan KIB,” jelas Baidowi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan