Kebijakan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pohon di Monumen Nasional alias Monas kembali dipersoalkan. Anies dituding jika jadi presiden, Indonesia akan gundul dan gersang.
Publik mungkin belum lupa kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah komando Anies Baswedan mencabut lebih dari 200 pohon di sisi selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, tahun 2020 lalu dengan dalih untuk revitalisasi.
Baca Juga: Bukan Anies-Sandiaga, Demokrat Justru Menduga Prabowo-Sandiaga Bakal Terulang di 2024
Kebijakan tersebut diambil karena area Monas kala itu diproyeksi menjadi lokasi sirkuit balap mobil listrik Formula E.
Hingga selesai masa jabatannya, pohon-pohon itu tidak dikembalikan di tempatnya semula.
Alhasil, kawasan cagar budaya itu menjadi gersang. Yang tampak hanya tanah merah.
Karenanya, bakal capres yang telah resmi diusung PKS, Nasdem dan Demokrat itu dikhawatirkan akan berbuat sama jika menjabat sebagai kepala negara.
“Kalo Anies jadi Presiden, negeri ini jadi gundul dan gersang,” kata Pegiat Media Sosial, Denny Siregar dikutip dari cuitannya di Twitter, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Sebut PDIP Sudah Bukan Partai Sandal Jepit, Eks Anak Buah Megawati Ini Dukung Anies Baswedan
Kini, Monas yang gundul rencananya akan direvitalisasi kembali. Penjabat Gubernur DKI Jakarta akan kembali menghijaukan Monas.
Informasi yang dihimpun, diperkirakan ada 300 pohon yang akan ditanam. Itu akan dilakukan sekitar bulan Juli atau Agustus 2023.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO