Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengutuk keras serangan yang dilakukan aparat militer Israel terhadap jamaah di Masjid Al Aqsa.
Ia menyebut, serangan Israel ini bukan kali pertama dilakukan, tetapi sudah berulang kali.
"Saya menyatakan kesedihan mendalam karena hak-hak beragama umat Islam telah dengan sangat gamblang dihinakan dan dihancurkan pemerintah zionis Israel dengan sengaja," ujar Sudarnoto yang dikutip Mamagini dari keterangannya, Jumat (7/4/2023).
Baca Juga: Kutuk Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa, Pemerintah Indonesia Desak PBB Segera Bertindak
Sudarnoto menyayangkan, Ramadhan yang seharusnya menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah bagi umat Muslim telah dijadikan sebagai momentum oleh Israel untuk melakukan pembatasan dan tindakan kekerasan terhadap kaum Muslimin jamaah Masjid Al Aqsa.
Ia menegaskan, tindakan Israel ini tidak saja tidak terhormat, akan tetapi juga telah merusak prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM) yang seharusnya dijunjung tinggi oleh siapa saja yang berakal sehat dan berbudi luhur.
"Di samping itu, tindakan penyerbuan dan tindakan kekerasan ini jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional. Karena itu, saya mengecam keras atas semua tindakan yang tidak beradab dan tidak manusiawi ini," papar dia.
Menurut Sudarnoto, seluruh kejahatan Israel adalah eksponensial yang telah dilakukan hingga hari ini. Tujuan tunggalnya ialah menguasai seluruh tanah Palestina.
Israel sepertinya tidak akan berhenti melakukan aksinya dengan berbagai metode hingga Palestina benar-benar dikuasai seluruhnya.
Baca Juga: Raja Malaysia Kutuk Keras Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa
Ia mengatakan, tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghentikan langkah-langkah Israel. Benyamin Netanyahu tampak semakin mengalami tekanan berat karena terancam ambruk akibat problem politik internal.
Hal itu diperparah dengan normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dengan Iran yang difasilitasi oleh Cina. Ini merupakan ancaman serius bagi Israel. Belum lagi kata Sudarnoto peran dan pengaruh Amerika Serikat yang terasa semakin lemah.
"Sikap brutal Israel hemat saya adalah kompensasi dari kegalauan, kejengkelan dan tekanan terhadap pemerintahan Netanyahu. Secara moral sesungguhnya Israel sudah mengalami kebangkrutan akut yang ditunjukkan dengan kebrutalan tadi," ungkapnya.
Baca Juga: Jamaah di Masjid Al Aqsa Diserang, PM Palestina: Israel Tak Ingin Belajar dari Sejarah
Terkait dengan itu, kata Sudarnoto, perlawanan terhadap Israel haruslah juga eksponensial dan dilakukan siapapun yang cinta damai.
Berbagai cara haruslah terus ditempuh sehingga kebangkrutan Israel ini benar-benar bisa terwujud semakin sempurna dan Palestina memperoleh kedaulatan dan kemerdekaannya.
"Dalam soal ini, saya memandang bahwa Arab Saudi dan negara-negara lain yang selama ini telah melakukan normalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel sebaiknya mulai bangkit melakukan tekanan terhadap Israel," papar dia.
Untuk diketahui, Polisi Israel menyerang puluhan jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa sebelum fajar pada Rabu, pekan lalu. Polisi Israel menyatakan, penyerangan itu sebagai tanggapan atas kerusuhan.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kutuk Aparat Israel atas Penyerangan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, terdapat beberapa jamaah yang cedera, tetapi tidak memerinci berapa banyak orang yang terluka. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024