Hal itu diperparah dengan normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dengan Iran yang difasilitasi oleh Cina. Ini merupakan ancaman serius bagi Israel. Belum lagi kata Sudarnoto peran dan pengaruh Amerika Serikat yang terasa semakin lemah.
"Sikap brutal Israel hemat saya adalah kompensasi dari kegalauan, kejengkelan dan tekanan terhadap pemerintahan Netanyahu. Secara moral sesungguhnya Israel sudah mengalami kebangkrutan akut yang ditunjukkan dengan kebrutalan tadi," ungkapnya.
Baca Juga: Jamaah di Masjid Al Aqsa Diserang, PM Palestina: Israel Tak Ingin Belajar dari Sejarah
Terkait dengan itu, kata Sudarnoto, perlawanan terhadap Israel haruslah juga eksponensial dan dilakukan siapapun yang cinta damai.
Berbagai cara haruslah terus ditempuh sehingga kebangkrutan Israel ini benar-benar bisa terwujud semakin sempurna dan Palestina memperoleh kedaulatan dan kemerdekaannya.
"Dalam soal ini, saya memandang bahwa Arab Saudi dan negara-negara lain yang selama ini telah melakukan normalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel sebaiknya mulai bangkit melakukan tekanan terhadap Israel," papar dia.
Untuk diketahui, Polisi Israel menyerang puluhan jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa sebelum fajar pada Rabu, pekan lalu. Polisi Israel menyatakan, penyerangan itu sebagai tanggapan atas kerusuhan.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kutuk Aparat Israel atas Penyerangan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, terdapat beberapa jamaah yang cedera, tetapi tidak memerinci berapa banyak orang yang terluka. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024