Politisi senior beringin ini menegaskan, keputusan itu sampai saat ini belum berubah. Hal ini menjadi salah satu syarat wajib dalam berkoalisi, yakni Airlangga Hartarto maju capres atau cawapres.
Anggota Komisi VII DPR ini mengaku khawatir bila Airlangga Hartarto tidak maju menjadi capres atau cawapres pada Pemilu 2024, maka akar rumput Golkar akan bergejolak.
Baca Juga: Demi Gabung Koalisi Besar, PSI akan Sambangi Pimpinan Partai Golkar
"Saya kira koalisi besar cukup 5 partai pendukung Jokowi, nggak usah tambah-tambah, kecuali partai baru silakan saja. Tiga pasangan capres cawapres sudah lebih dari cukup," kata dia.
Untuk mewujudkan semua itu, kata Gandung, semua kader Partai Golkar di seluruh Indonesia harus bekerja keras. Mesin partai pun harus ditingkatkan dalam bekerja sehingga bisa memenangkan Pemilu 2024.
Menurutnya, tahun 2024 adalah momen yang sangat tepat bagi Partai Golkar memenangkan Pemilu 2024 dan menjadikan ketua umum maju sebagai capres atau cawapres.
Gandung menyebut, kondisi ekonomi global di masa mendatang cukup berat dan sulit, sehingga dibutuhkan pemimpin yang telah teruji bisa mengatasi masalah ekonomi bangsa. “Semua itu ada pada diri Pak Airlangga Hartarto," ujarnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024