Menu


5 Fakta Unik Asal-Usul Wingko Babat yang Manis

5 Fakta Unik Asal-Usul Wingko Babat yang Manis

Kredit Foto: Instagram/Liliana Wijaya

2. Pasti ada di Jalan Pandanaran

Selayaknya makanan khas lain yang boleh jadi menguasai satu daerah (mis. Bakpia di Yogyakarta), wingko babat juga menguasai satu wilayah di Semarang, yakni Jalan Pandanaran. Di sana, berbagai merek wingko babat dijual dan biasanya berdampingan dengan bandeng presto khas Semarang.

3. Ada evolusi rasa

Tercipta puluhan tahun yang lalu, tentunya wingko babat mengalami beberapa kali perubahan yang dilakukan dengan sengaja. Salah satunya, yakni pilihan rasa yang lebih banyak dan tak hanya rasa kelapa manis dan gurih, tetapi juga kelapa, durian, coklat, sampai pisang.

Baca Juga: Tahu Campur Ala Lamongan Bikin Ngiler, Malah Lebih Banyak di Surabaya

4. Merek legendaris

Tentunya, ada beberapa merek legendaris wingko babat yang pasti jadi langganan para pelancong yang mengincarnya. Misalnya, Wingko Babad Cap Kereta Api yang terdiri atas empat varian rasa: kelapa, nangka, coklat dan vanilla.

Nama merek yang satu ini rupanya berasal dari masa lalunya, saat wingko babat ini dijual di sekitar Stasiun Tawang, Semarang. Sebab itulah, merek ini menggunakan logo kereta api di kemasannya.

5. Tradisi seserahan

Baca Juga: Mengenal Nasi Boranan Khas Lamongan, Nasi Lauk Berbagai Ikan yang Bisa Dipilih

Tak hanya dikenal sebagai oleh-oleh, wingko babat di Lamongan justru terkenal sebagai bentuk tradisi seserahan saat acara pernikahan. Camilan ini menjadi simbol bagi tekad bulat sang pria untuk meminang wanita yang ia cintai. Sangat romantis!

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman