Menu


Penggabungan PDIP dengan Koalisi Besar Bergantung pada Kepentingan Megawati dan Jokowi  

Penggabungan PDIP dengan Koalisi Besar Bergantung pada Kepentingan Megawati dan Jokowi  

Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Konten Jatim, Jakarta -

Analis Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin angkat bicara soal kepentingan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024. Wacana membentuk koalisi besar dan bergabung dengan PDIP itu tergantung Megawati dan Jokowi. 

"Saya sih melihat ini ya tergantung ada konpromi atau tidak antara Megawati dengan koalisi besar kan Prabowo sendiri mengatakan tim-timnya Jokowi artinya komandonya pak Jokowi Koalisi Besar ini," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (6/4/2024).

Baca Juga: Calon Anggota Koalisi Besar Ambisinya Besar, PDIP dan Gerindra Kekeh Kadernya yang Jadi Capres

"Jadi kompromi antara Jokowi sebagai pengendali Koalisi Besar dengan Megawati sebagai pimpinan PDIP apakah nanti gitu ya Megawati setuju ya belum tentu. Tergantung saja kalau kepentingannya sama antara Megawati dan Jokowi bisa ketemu," sambungnya.

Ujang menyebut, jika kepentingan Megawati dengan Jokowi nantinya berbeda maka akan berpotensi Koalisi Besar dengan PDIP akan berjalan masing-masing.

Menurutnya, belum tentu juga PDIP mau gabung dengan Koalisi Besar. Ia mengatakan, masih ada kemungkinan PDIP mengusung calon sendiri atau mencapreskan kader mereka karena mampu maju tanpa berkoalisi.

"Ya nanti kan ada kerumitan kerumitan sendiri sejarang capresnya mesti kalau kalau mesti puan sulit juga kalau mau menang koalisi besar pun begitu. Kalau capresnya Prabowo dari Koalisi Besar lalu kalau cawapresnya Puan agak berat juga untuk bisa didorong lawan Anies," tuturnya.

Untuk itu, ia menilai jika bergabungnya PDIP atau tidak dalam Koalisi Besar tergantung dengan hubungan Megawati dengan Jokowi.

Baca Juga: Tentang Isu Capres Koalisi Besar, Gerindra: Jika Sulit, Tinggal Temukan Solusinya 

"Karena tadi ada persoalan sendiri antara Jokowi dengan Megawati kalau persoalannya sudah tuntas bisa. Tapi kalau persoalannya belum diharapkan. Apalagi kan penolakan Megawati terhadap penyelenggaran Piala Dunia yang itu telah membuat hubungan Jokowi dengan Megawati tegang sangat clear," tuturnya.

"Jadi saya lihat sih belum tentu setuju Megawati. Bisa jadi jalan sendiri, bisa jadi mencapreskan tentu akan ada kalkulasi-kalkulasi bagi Megawati dan Jokowi apakah PDIP bergabung degan koalisi besar atau tidak tapi perkembangan masih jauh," sambungnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.