Menu


Wapres Ma’ruf Amin Minta Bawaslu Usut Tuntas Kasus ‘Amplop PDIP’ di Sumenep

Wapres Ma’ruf Amin Minta Bawaslu Usut Tuntas Kasus ‘Amplop PDIP’ di Sumenep

Kredit Foto: Republika

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin meminta kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengusut tuntas adanya dugaan politik uang yang ada di Masjid Fathimah Binti Said Gauzan, Desa Jeba’an, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep yang dibangun oleh Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah.

Menurutnya, amplop merah bergambar wajah Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi berisi uang Rp300 ribu apakah masuk kategori politik uang (money politic) atau tidak adalah kewenangan Bawaslu, dengan melalui tahapan verifikasi.

Baca Juga: Sebelum Tolak Timnas Israel, Ganjar Sudah Komunikasi dengan Jokowi Lebih Dulu

“Mengenai berbagai kasus yang terjadi, Pemerintah meminta Bawaslu untuk verifikasi, apakah itu masuk yang seperti dilarang atau bukan, nanti yang punya kewenangan itu wilayahnya Bawaslu,” kata Kiai Maruf Amin di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).

Jika memang insiden pembagian amplop saat hendak shalat Tarawih tersebut masuk di dalam kategori politik uang, ia minta agar bisa diproses lebih lanjut. Sebab, kegiatan politik uang sangat tidak dibenarkan.

“Tentunya aturannya sudah ada, tinggal sesuai apa tidak atau dia masuk melanggar aturan atau tidak, Bawaslu saya kira. Kita tunggu Bawaslu yang nanti memberi penjelasan,” ujarnya.

Baca Juga: Imbas Penolakan Timnas Israel, Pandangan Masyarakat ke Ganjar Akan Berubah

Sebelumnya media sosial sempat dihebohkan dengan adanya video amatir pembagian amplop bergambar Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Amplop tersebut berisi uang Rp 300.000 dibagikan dalam masjid saat salat Tarawih.

Insiden itu diketahui berlangsung pada hari Jumat (24/3/2023). Bahkan di dalam amplop tersebut terpampang pula logo PDI Perjuangan, yakni kepala banteng moncong putih.

Saat berita itu viral, pemilik wajah di amplop merah itu pun angkat bicara. Said Abdullah menyatakan bahwa pembagian uang tersebut tidak menjadi bagian dari politik uang. Ia hanya sedang bersedekah saja kepada masyarakat sekitar.

“Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin,” kata Said, Minggu (26/3/2023).

Baca Juga: Jadi Menteri Termuda di Kabinet Jokowi, Menpora Dito Bisa Jadi Role Model Anak Muda

Bahkan aktivitas semacam itu kata Said, adalah sebuah rutinitas yang dilakukannya semenjak tahun 2006 lalu.

“Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu,” ujarnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.