Hal tersebutlah yang diinginkan Israel kepada Indonesia. Mereka melihat banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan hubungan diplomatik bersama Indonesia.
Dengan dibukanya hubungan diplomatik, maka sebuah negara memiliki perwakilan di negara lain yang bisa mempertanyakan berbagai kebijakan yang diambil, dan bahkan melakukan persuasi diplomatik jika kebijakan tersebut dinilai merugikan.
Sayangnya, Indonesia tidak pernah membuka pintu hubungan diplomatik karena alasan yang sudah dikemukakan di atas. Dengan demikian, rasanya perlu waktu bagi Israel hingga pada akhirnya berdiplomasi dengan Indonesia.
Baca Juga: Melihat Hubungan Dagang Indonesia dengan Israel: Dapat Untung Besar?
Perdagangan Tetap Jalan
Meskipun tidak ada relasi diplomatik, hal berbeda ditemukan dalam sektor perdagangan, di mana sudah sejak lama Indonesia memiliki hubungan dagang dengan Israel. Jika ditarik mundur, hubungan ini sudah berlangsung sejak zaman Presiden Soeharto.
Perdagangan antara Indonesia dan Israel sendiri membawa cukup banyak keuntungan bagi negara. Pada 2022 misalnya, total ekspor Indonesia ke Israel mencapai 185,6 juta USD, jumlah yang bisa dikatakan tidak main-main.
Baca Juga: Reaksi Dunia Internasional Terhadap Penolakan Indonesia Kepada Israel
Kedua negara ini secara konsisten melakukan ekspor dan impor. Indonesia banyak mengekspor sejumlah komoditas macam mesin dan peralatan listrik, lemak dan minyak hewani atau nabati, pakan ternak, hingga furnitur.
Adapun hasil impor dari Israel ke Indonesia yang biasanya berupa mesin, peralatan mekanik, perkakas dari logam, serta senjata dan amunisi. Per 2022 lalu, hasil impor dari Israel ke Indonesia mencapai 47,8 juta USD sehingga Indonesia mengalami surplus sekitar 137,8 juta USD.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan