Namun, di masa Nabi Muhammad masih menyebarkan ajarannya, shaf salat antara laki-laki dan perempuan belum dipisahkan seperti saat ini.
“Oleh karenanya, zaman nabi dahulu tidak ada pembatas seperti ini, antara shaf laki-laki dengan shaf wanita,” ujar Ustaz Firanda.
Baca Juga: 10 Ketentuan Salat Tarawih yang Disyariatkan Khusus Selama Ramadan
Melihat pada situasi ini, Nabi Muhammad pun lebih menyarankan wanita untuk beribadah di rumah dibandingkan dengan di masjid.
“Maka nabi berkata, sebaik-baiknya shaf wanita adalah paling belakang dan yang paling buruk adalah yang paling depan. Pada saat itu tidak ada penghalang, beda kalau ada penghalang, hukumnya bisa berubah menurut pendapat sebagian ulama,” jelas Ustaz Firanda.