Menu


Munculkan Banyak Kritik, Gubernur Bali I Wayan Koster Mengimbau Masyarakat Terima Keputusan FIFA

Munculkan Banyak Kritik, Gubernur Bali I Wayan Koster Mengimbau Masyarakat Terima Keputusan FIFA

Kredit Foto: Instagram/I Wayan Koster

Konten Jatim, Jakarta -

I Wayan Koster meminta publik tidak kecewa dengan keputusan FIFA yang secara resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 setelah memutuskan melarang timnas Israel bermain sepak bola di Bali. 

“Kan sudah ada keputusan FIFA, cukup. Kita hormati keputusan FIFA,” ujar pria yang menjabat sebagai Gubernur Bali tersebut dikutip dari ANTARA (02/04/2023).

Baca Juga: Anggap Ganjar dan Koster Ikuti Permenlu Terkait Isu Timnas Israel, Nicho Silalahi: Jokowi yang Salah

Sebelumnya ramai warganet yang mengkritik tindakan dari Gubernur bali tersebut. Selain Gubernur I Wayan Koster, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo juga ikut menolak kedatangan timnas Israel.

Melansir dari ANTARA, salah satu alasan utama yang membuat Wayan Koster menolak kedatangan timnas Israel adalahuntuk menghormati amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Wayan berpendapat bahwa Israel sebagai negara yang menjajah Palestina tidak berhak mendapat tempat di tanah air.

“Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa,” ujar Wayan dikutip dari ANTARA (30/03/2023).

Melansir dari laman SUARA pada (22/05/2021), diketahui bahwa Bung Karno juga pernah menolak timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada pagelaran Asian Games. Langkah Bung Karno tersebut dilakukan sebagai upaya dukungan terhadap bangsa Palestina untuk menggapai kemerdekaannya.

“Dan untuk Israel, selama kemerdekaan untuk bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel,” pidato Bung Karno dikutip dari laman SUARA. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.