Menu


Fahri Hamzah Pesimis Kasus Transaksi Tak Wajar Rp349 Triliun di Kemenkeu Diusut Tuntas

Fahri Hamzah Pesimis Kasus Transaksi Tak Wajar Rp349 Triliun di Kemenkeu Diusut Tuntas

Kredit Foto: Instagram/@fahrihamzah

Konten Jatim, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah merasa pesimis kasus transaksi tidak wajar di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp349 triiliun yang diungkap Menko Polhukam Mahfud MD akan diungkap hingga ke akar-akarnya.

Hal tersebut dikarenakan Fahri menduga kasus ini dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian akhir, karena adanya kultur bersengkongkol di antara para pejabat untuk menghentikan kasus-kasus besar.

Baca Juga: Mahfud MD Berani Bongkar Transaksi Janggal Rp 349 T, Rocky Gerung: Saya Calonkan!

"Kadang-kadang di belakang itu ada yang mulai ngomong, mungkin juga bisa sampai kepada pemimpin tertinggi. Pak, jangan diteruskan pak, ini orang bantu kita," kata Fahri, mengutip Suara.com, Minggu (2/4/2023). 

"Sehingga dibatasilah (masalahnya). Jadi memang ada kultur bersekongkol yang luar biasa di negara kita ini," tambahnya. 

Fahri sendiri mendukung upaya Mahfud untuk membongkar kasus transaksi janggal Rp349 triliun di Kemenkeu ini sampai ke akar-akarnya, karena merugikan keuangan negara mencapai ratusan triliun.

Menurutnya, posisi Mahfud sebagai Menko Polhukam dan Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sangat strategis dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang.

"Tapi seberapa besar Pak Mahfud difungsikan dan dipercaya oleh Presiden, kita nggak tahu. Karena kalau dia dipercaya, sebenarnya begitu dia sebagai Ketua komite tahu ini ada masalah, kan sederhana, enggak perlu ribut lah," jelasnya. 

Sementara itu, menurutnya, kalau sekarang terjadi perbedaan data yang diterima Mahfud dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, karena memang belum adanya kematangan dalam menyusun temuan dugaan transaksi ilegal tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihak-pihak yang melaporkan temuan ini pun terjebak dalam sistem persekongkolan. Sebab, dengan diungkap, mereka berharap masalah tersebut, tidak akan terselesaikan.

"Kalau anda bagian dari persekongkolan, pasti anda nggak bisa selesaikan di dalam. Atau juga kalau anda bagian dari persekongkolan, anda sekedar mengambil untung saja dari ini semua, tapi intinya anda tidak akan selesaikan," katanya.

"Anda hanya akan mendapatkan pujian dari publik, setelah anda dapat viral, sudah cukup. Tapi masalah persekongkolan ini tidak selesai," pungkasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.