Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Mikhael Rajamuda Bataona, menyoroti sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20.
Menurutnya, sikap Ganjar tersebut justru mengikis elektabilitasnya sendiri. Ganjar diprediksi akan kehilangan dukungan dari pemilih muda di Pilpres 2024.
Baca Juga: Hokky Caraka Bocorkan Rencana Jokowi untuk Timnas Indonesia U-20
"Menurut saya, sikap Ganjar Pranowo yang menolak tim Israel justru menggerus elektabilitasnya sendiri, terutama dari kalangan pendukung kelompok tengah dan moderat, juga kaum milenial," kata Bataonadi, mengutip Suara.com, Minggu (2/4/2023).
Menurut analisisnya, sikap Ganjar yang menolak timnas Israel itu semata-mata untuk memancing dukungan dari luar ceruk suara PDIP. Tetapi pada praktiknya, kepala daerah berambut putih itu malah mendapatkan efek negatif.
Bataona menyebut mayoritas pendukung Ganjar Pranowo di wilayah Bali, NTT, Maluku, Papua, dan sebagian Jawa hingga Sumatera, yang sebagian besar merupakan pemilih moderat merasa sangat kecewa.
Kekecewaan semakin memuncak ketika FIFA memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Ia menilai kalau situasi itu menjadi tantangan bagi Ganjar untuk memulihkan citra politiknya. Sebab, akan banyak pendukung Ganjar dari kelompok moderat dan kaum muda akan berpaling jika citra Ganjar tidak segera dipulihkan.
"Karena umumnya undecided voters dan swing voters ini kelompok pemilih yang cukup rasional, moderat, dan datang dari kelas menengah kota yang terpelajar dan terliterasi," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024