Menu


Singgung Azab Saat Rapat, Omongan Arteria Dahlan ke Mahfud MD Ramai Dibully Netizen

Singgung Azab Saat Rapat, Omongan Arteria Dahlan ke Mahfud MD Ramai Dibully Netizen

Kredit Foto: Instagram/Arteria Dahlan

Konten Jatim, Jakarta -

Debat panas Menko Polhukam Mahfud MD dengan anggota dewan Komisi III DPR RI pada Rabu (31/3/2023), kini menyisakan perbincangan di kalangan netizen. Salah satunya terkait gertakan balasan yang disampaikan Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, ke Mahfud MD.

Dalam sidang, Arteria tampak tidak terima dengan pernyataan Mahfud yang menyebutnya menghalang-halangi penyidikan. Ia pun mempertanyakan penyidikan mana yang dimaksud Mahfud, mengingat sekarang tidak ada penyidikan.

Baca Juga: Mahfud MD Diserang Komisi III, Rocky Gerung: DPR Takut Kebusukannya Ikut Kebongkar

"Saya tidak pernah menggertak, mengancam. Bapak kan orang hukum jadi definisi pengancaman itu pasti tahun. Saya dengar tadi pak Mahfud mengatakan saya menghalang-halangi penyidikan. Mana penyidikannya pak?" tanya Arteria dalam rapat DPR.

"Ini belum ada penyidikan di sini pak. Seadainya memang sudah ada penyidikan, apakah perbuatan saya di forum (DPR) ini termasuk menghalang-halangi penyidikan?" sambungnya.

Arteria bahkan menantang Mahfud untuk melaporkan dirinya ke pimpinan, jika memang terbukti melakukan perintangan penyidikan. Menurutnya, skenario terburuk yang bisa diterimanya adalah dipecat dari anggota dewan.

"Kita sekaligus sekolah hukum sama-sama lagi nih, kalau memang modelnya seperti itu. Pak, makin bapak ancam saya makin semangat. Saya baru melihat ternyata oh pak Mahfud modelnya seperti ini pak," ucap Arteria.

"Makin bapak lapor ke atasan ke pimpinan, saya makin semangat. Risiko terburuknya saya dipecat pak. Tapi saya dipecat dengan terhormat pada saat saya memperjuangkan kebenaran yang saya yakini. Gak papa, nanti laporin aja kalau model mainnya seperti itu," tantangnya.

Baca Juga: Pernyataan Saling Ancam Mewarnai Rapat Komisi III-Mahfud, Jadi Bukti Belum Matangnya Demokrasi di Indonesia

Lebih lanjut, Arteria malah membawa-bawa azab dalam pernyataannya ke Mahfud. Ia menyebut seorang Mahfud yang memegang jabatan Menko Polhukam memang bisa melaporkan dirinya. Namun, ia menegaskan semua itu akan dibalas azab.

"Setiap orang pak, ada noda hitam, itu Allah lah yang menjaga itu. Kita diberikan kehormatan, kita diberikan kemuliaan. Kita satu iman. Jadi jangan sekali-kali kita mainkan itu pak," ucap Arteria.

"Bapak koordinator punya polisi, punya apa punya ini semua, bisa (laporkan) Arteri, bisa pak. Tapi azab Allah akan tiba. Betul pak, gak boleh. Sekarang bapak berkuasa gak papa. Harusnya bapak bangga punya saya, seperti saya bangga dengan bapak kala itu," lanjutnya.

Terakhir, Arteria menceritakan dirinya berasal dari jalanan. Karena itu, ia tidak takut jika pada akhirnya kembali ke jalanan jika terbukti melakukan perintangan penyidikan.

Baca Juga: Cecar Mahfud Gegara Ungkap Transaksi Janggal, Pengamat Sebut DPR Sok Jadi Pahlawan

"Gak papa nanti kalau memang saya menghalang-halangi penyidikan, saya siap mempertanggungjawabkan ini. Baru kali ini saya lihat dari seorang Menko Polhukam, pernyataan saya di DPR dibilang menghalang-halangi penyidikan," ucapnya.

"Saya berbicara tertib, berbicara disiplin. Saya ini dari orang biasa, dari orang jalanan. Jadi kembali ke jalanan gak takut," tandas Arteria Dahlan.

Namun, pernyataan Arteria yang membawa-bawa azab dalam forum DPR itu ramai menuai kecaman warganet. Salah satunya oleh akun Twitter @Pal****st yang membagikan potongan video Arteria di DPR, kemudian mendapatkan banyak komentar warganet lain.

Baca Juga: Jokowi Anti Menteri Berdebat di Luar, Mahfud MD Didoakan Tak Kena Reshuffle

"Ketika Arteri Dahlan singgung azab," tulis akun ini.

"Azab Allah jangan dibawa-bawa, nanti giliran di ulti Allah kualat lu semua anggota DPR," tegur warganet.

"Gak punya adab bicara tentang azab," kecam warganet.

"Kaya emak gua kalau kalah debat bawa bawa azab wkwkw," sentil warganet.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.