Penolakan Timnas Israel masih menjadi pembicaraan panas hingga kini. Perdebatan semakin kencang setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sejumlah pihak mengatakan alasan penolakan Timnas Israel sebagai bentuk penolakan penjajahan Israel terhadap Palestina. Sementara dari sisi agama, penolakan Israel merupakan solidaritas Muslim untuk Palestina.
Pengamat sepak bola Akmal Marhali mengatakan bahwa jika ingin menghubungkan Israel dan Palestina dalam konteks sepak bola ada beberapa poin yang diperhatikan. Pertama, timnas Palestina dilatih oleh orang berkebangsaan Israel.
"Kalau bicara Israel di sepak bola, pelatih Palestina orang israel, Azmi Nassar. Kemudian pemain Israel ada orang Islam, bahkan striker utama Israel orang Islam. Setiap kali cetak gol sujud syukur," kata Akmal Marhali, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Jumat (31/3/2023).
"Kemudian kaptennya juga orang Islam. Artinya ada saudara-saudara Islam juga kalau mau bicara konteks agama. Kalau dibilang kita mendukung Israel, jelas tidak," tambah Akmal.
Sebelumnya Akmal juga menekankan bahwa sepak bola punya aturan sendiri yaitu law of the game, sepak bola juga punya kedaulatan tersendiri yang disebut lex sportiva.
Baca Juga: Dianggap Sejalan dengan UUD 1945, Indonesia Sudah Seharusnya Menyuarakan Penolakan ke Timnas Israel
Artinya, sepak bola sangat alergi dimasukkan unsur-unsur politik. Apalagi sepak bola memiliki jargon footbal for unity.
"Lewat piala dunia, persatuan coba dibangun," tukas Akmal.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024