Menu


Rekomendasi Cawapres bagi Tim Kecil Anies Banyak yang Berasal dari Jawa Timur

Rekomendasi Cawapres bagi Tim Kecil Anies Banyak yang Berasal dari Jawa Timur

Kredit Foto: Partai Demokrat

Konten Jatim, Jakarta -

Tim delapan Koalisi Perubahan dari trio pendukung Anies Baswedan yakni NasDem, PKS, dan Demokrat tancap gas untuk rencana pertemuan dengan berbagai figur. Pertemuan tersebut bertujuan meminta masukan untuk menentukan nama-nama cawapres terpilih yang akan mendampingi jagoannya di Pilpres 2024. 

Tim kecil dari tiga partai itu langsung bekerja menggodok nama-nama cawapres seiring permintaan dari Anies. Hanya saja, meski sudah menggodok pilihan-pilihan bakal cawapres, tim kecil masih memilih merahasiakan nama-namanya.

Baca Juga: Tim Kecil Koalisi Perubahan Jadwalkan Bertemu Tokoh-tokoh Lintas Elemen untuk Tentukan Cawapres Anies

Namun begitu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengakui banyak pendapat yang menyarankan sejumlah nama bakal cawapres potensial yang ada di tanah Jawa, termasuk Jawa Timur. Atas saran itu, Willy menilai tidak masalah selama masih sebatas aspirasi.

"Ya sejauh ini karena memang banyak rekomendasi karena battleground-nya itu di Jawa, maka secara spesifik itu Jatim atau Jawa lah, kan Jawa adalah kunci katanya kan. Ya rekomendasinya dari Jawa gitu," kata Willy di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip Selasa (28/3/2023).

Menurut Willy tentu masih perlu melihat perkembamgan dan dinamika politik ke depan dalam menampung aspirasi yang ada. Di mana perlu proses mematangkan yang tidak sebentar dalam menentukan cawapres pilihan.

"Tentu bertepuk tidak mungkin sebelah tangan kan, kita mau tentu kan harus kita lihat juga yang dipinang mau atau tidak. Nah inilah tugas tim kecil tim delapan dalam proses mematangkan ini dengan banyak variabel lah," beber Willy.

Ia menegaskan pada akhirnya pilihan mengenai cawapres akan didiskusikan bersama di Koalisi Perubahan demi mendapatkan sosok yang terbaik dari yang terbaik.

Baca Juga: Ini Respons AHY Tanggapi Kehadiran Airlangga di Acara Bukber Koalisi Perubahan

"Masalah cawapres nanti kita diskusi bersama-sama. Toh kita pengen best of the best," ujarnya.

Tim kecil Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan delapan orang sigap menggodok nama-nama terpilih untuk menjadi calon wakil presiden. Hal itu mereka lakukan menyusul instruksi Anies Baswedan untuk memfinalkan pilihan pendamping untuk dirinya pada Pilpres mendatang.

"Dari hari Jumat kemarin Pak Anies merekomendasikan tim delapan menggodok nama-nama yang ada," kata Willy.

Mereka di tim delapan segera menjadwalkan pertemian dengan tokoh dari berbagai elemen. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan perihal cawapres pilihan untuk Anies.

"Kami baru menjalankan, mengagendakan ketemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya untuk mendapatkan input," kata Willy.

Selain meminta masukan tokoh lintas kalangan, tim kecil Koalisi Perubahan turut mengecek berbagai hasil survei. Pengecekan ini sebagai langkah pendekatan statistik dalam melihat potensi para bakal cawapares.

"Jadi variabel kombinasi dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif kami lakukan," kata Willy.

Anies sudah memberi perintah tim kecil untuk melakukan finalisasi terhadap pilihan-pilihan nama bakal calon wakil presiden. Sebagaimana diketahui Anies sebelumnya disebut sudah mengantongi nama-nama pendamping dirinya kelak pada 2024.

Lalu siapa saja nama-nama yang menjadi pembahasam tim kecil untuk menjadi cawapres Anies? Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman memberikan bocoran.

"Ya kan sebetulnya nama-namanya sudah beredar," kata Sohibul di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).

Ditanya siapa saja nama beredar yang dimaksud, anggota tim kecil ini lantas membeberkan.

Ia menyebut nama itu ada Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, hingga pitri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gusdur, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh atau akra disapa Yenny Wahid.

"Ya jelas dari PKS ada Kang Aher, dari Demokrat ada AHY, dari NasDem ada Bu Khofifah. Bahkan juga sebelumnya ada Pak Andika. Kemudian ada juga Mbak Yenny, itu juga ada muncul," kata Sohibul.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.