Menu


Profil I Wayan Koster, Gubernur Bali yang Gagalkan Undian Piala Dunia U-20

Profil I Wayan Koster, Gubernur Bali yang Gagalkan Undian Piala Dunia U-20

Kredit Foto: Instagram/I Wayan Koster

Konten Jatim, Depok -

Pengundian fase grup Piala Dunia U-20 seharusnya berlangsung di Bali pada Minggu (26/3/2023). Namun, undian ini gagal berlangsung karena penolakan keras akan Timnas Israel U-20 yang hendak berpartisipasi 

Penolakan ini berawal dari sosok Gubernur Bali itu sendiri, I Wayan Koster. Dirinya dianggap masyarakat luas yang menantikan undian Piala Dunia U-20 sebagai biang kerok penundaan undian yang bahkan berpotensi mempertaruhkan nama baik sepak bola Indonesia.

Menyadur berbagai sumber pada Senin (27/3/2023), inilah profil I Wayan Koster yang membuat gaduh banyak kalangan masyarakat.

Baca Juga: Ditolak Gubernur Bali, Media Israel Kritik Sikap Wayan Koster

Profil I Wayan Koster

Masa Kecil dan Pendidikan

I Wayan Koster atau sering disapa Wayan Koster saja adalah pria asli Pulau Dewata yang lahir pada 20 Oktober 1962 di Singaraja, Bali. Masa kecilnya dihabiskan di Bali sebelum akhirnya dirinya menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi di Pulau Jawa.

Wayan Koster diketahui merupakan alumni sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB), pada 1987. Wayan Koster juga lulus dengan gelar Magister dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) International Golden Institute, Jakarta pada 1995 dan memperoleh gelar Doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 1998.

Gabung PDIP, Jadi Anggota DPR dan Gubernur Bali

Setelah memperoleh gelar doktor, Wayan Koster bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada 2003 lalu. Jabatan pertamanya adalah sebagai Staf Ahli Kelompok Fraksi (POKSI II F) sampai tahun 2004. 

Pada tahun tersebut, Wayan Koster ikut berpartisipasi dalam pemilihan legislatif (Pileg) bersama dengan PDIP. Setelah berhasil menang dalam Pileg 2004, Wayan Koster berhasil mempertahankan namanya di Kursi DPR sampai 2018 silam.

Di DPR, Wayan Koster merupakan Anggota Komisi X yang bergerak di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga. Dirinya sempat pindah ke Komisi V DPR yang membidangi Pekerjaan Umum, Transportasi dan Pembangunan Desa jelang akhir jabatannya di legislatif

Pada 2018, Wayan Koster ikut Pilkada wilayah Bali didampingi dengan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang juga merupakan kader PDIP. Keduanya memenangkan Pilkada di Bali dengan total suara mencapai 57.68% dan diproyeksi menjabat sampai 2023.

Baca Juga: Sebelum Tolak Israel, Wayan Koster Setuju Bali Jadi Salah Satu Tempat Piala Dunia U-20

Kontroversi

Nama Wayan Koster sendiri bisa dikatakan cukup lekat dengan yang namanya kontroversi. Dirinya beberapa kali terlibat dalam skandal korupsi dan sempat beberapa kali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tahun 2011 misalnya, Wayan Koster diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi dalam proyek pembangunan beberapa universitas. Wayan Koster juga sempat diduga terlibat kasus suap pembangunan lanjutan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau pada 2013.

Baca Juga: Sentil Ganjar dan Wayan Koster yang Tolak Timnas Israel, Warganet: Caper Enggak Gini Juga

Di tahun 2014, Wayan Koster beberapa kali diperiksa KPK, yakni karena diduga terlibat dugaan korupsi pengadaan Wisma Atlet Hambalang dan sebagai saksi bagi tersangka korupsi Muchtar Ependy dalam kasus milik Akil Mochtar.

Yang terbaru, kasus penolakan terhadap kedatangan Israel di Indonesia menjadi cukup gempar karena akibatnya, Indonesia bisa mendapat sanksi yang cukup berat dari FIFA.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan