Menu


Polemik Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20, Wakil Ketua Komisi X DPR FPKS: Pegangan Kita Konstitusi, Tak Bisa Ditawar Lagi

Polemik Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20, Wakil Ketua Komisi X DPR FPKS: Pegangan Kita Konstitusi, Tak Bisa Ditawar Lagi

Kredit Foto: Instagram/State of Israel

Konten Jatim, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih tak setuju dengan kedatangan tim nasional (timnas) Israel di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia.

Menurut Faqih, penolakan terhadap Israel tersebut sudah berdasarkan amanat konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.

"Kita tetap berpegang pada konstitusi undang-undang dasar negara Republik Indonesia alinea pertama yang menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," ujar Faqih dari kanal YouTube CNN Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Minggu (26/3/2023).

Baca Juga: Fadli Zon Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Rudi S Kamri Sebut Pencitraan Politik

Alasan lain kata Faqih, adalah PBB dan Amnesty International yang juga mengutuk serangan Israel ke Palestina. PBB prihatin terhadap dampak serangan tersebut pada warga sipil, sementara Amnesty International juga mengecam tindakan penyerangan oleh Israel tersebut.

"Karena oleh PBB, bahwa Israel sampai sekarang juga dinilai melakukan perbuatan kriminal terhadap humanity atau kemanusiaan. Ini kan juga oleh amnesty internasional juga seperti itu, bahwa Israel masih menerapkan politik apartheid," ucapnya.

Sikap penolakan DPR terhadap kedatangan timnas Israel tersebut hanyalah sebagai bentuk penyalur dan pendengar aspirasi masyarakat.

"Kalau parlemen tentu jadi public choice. Jadi kalau masyarakat banyak aspirasi, saya kira tidak bisa kita kemudian tidak mendengarkan dan tidak bisa tidak merespons," terangnya.

Lebih lanjut dirinya menerangkan bahwa yang menjadi pegangan tertinggi adalah konstitusi, dan hal tersebut tak bisa ditawar-tawar lagi.

"Kita pegangan paling tinggi itu konstitusi, dan itu tidak bisa ditawar lagi, sehingga saya kira sikap kita mesti jelas di semua lini dan kita mesti bersama-sama, saya kira demikian," ungkapnya.

Baca Juga: Israel Ditolak Main di Piala Dunia U-20 Indonesia, Guru Besar UI Punya Pandangan Begini

Sebelumnya, diberitakan, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak keterlibatan Timnas Israel utnuk berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Penolakan tersebut disampaikan Wayan Koster dalam surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. Surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding itu ditandatangani Gubernur Bali Wayan Koster pada 14 Maret 2023.

Wayan Koster melakukan penolakan ini karena menimbang soal kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain itu juga tak ada hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Israel.

Tak hanya Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menegaskan menolak kedatangan timnas Israel ke Indonesia.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menolak kedatangan tim nasional (timnas) Israel ke Indonesia pada gelaran Piala Dunia U-20. Dia menegaskan, penolakan terhadap keberadaan Israel sesuai dengan perintah Alquran.

Dia menegaskan, Indonesia harus konsisten memberikan dukungan kepada Palestina, seperti selama ini yang selalu diperjuangkan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO