Tim nasional (timnas) Israel ramai ditolak untuk bermain di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, di antaranya oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, PKS, PDIP, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, MUI, hingga Persaudaraan Alumni 212.
Terkait ramainya gelombang penolakan ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun buka suara.
Ngabalin meminta pihak-pihak untuk tak mengaitkan persoalan politik dengan olahraga.
Baca Juga: Mantan Ketum PBNU Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Bawa-bawa soal Perintah Alquran
"Apa urusannya politik dengan sport?" kata Ngabalin dari kanal YouTube CNN Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Minggu (26/3/2023).
Menurutnya, yang harus diberikan pemahaman adalah rakyat Indonesia itu sendiri, bahwa Indonesia mengambil jalan politik luar negeri bebas aktif. Artinya, Indonesia punya sikap netral dan tidak terkait dengan aliansi politik tertentu.
"Kenapa kita tidak jujur memberikan keterangan dan menyampaikan kepada rakyat Indonesia, bahwa politik negeri Indonesia bebas dan aktif itu, Indonesia adalah negara paling terdepan dalam membina dalam hak-hak mereka untuk mendapatkan kemerdekaan dan berdiri di atas kaki mereka," sambungnya.
Ngabalin juga menuturkan bahwa segala ketentuan dan peraturan dari acara olahraga Piala Dunia U-20 ini ditentukan oleh FIFA. Oleh karenanya, Indonesia tak punya kewenangan untuk menentukan peserta yang boleh bergabung atau pun tidak.
"Ini acara olahraga yang aturan dan seluruh ketentuannya diatur oleh FIFA," lanjutnya.
Baca Juga: Gubernur Bali Tolak Timnas Israel U-20, Pengamat Sebut Tak Masuk Akal
Sebelumnya, diberitakan, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak keterlibatan Timnas Israel utnuk berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penolakan tersebut disampaikan Wayan Koster dalam surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. Surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding itu ditandatangani Gubernur Bali Wayan Koster pada 14 Maret 2023.
Wayan Koster melakukan penolakan ini karena menimbang soal kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia. Selain itu juga tak ada hubungan diplomatik antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Israel.
Tak hanya Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menegaskan menolak kedatangan timnas Israel ke Indonesia.
Sementara itu, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menolak kedatangan tim nasional (timnas) Israel ke Indonesia pada gelaran Piala Dunia U-20. Dia menegaskan, penolakan terhadap keberadaan Israel sesuai dengan perintah Alquran.
Dia menegaskan, Indonesia harus konsisten memberikan dukungan kepada Palestina, seperti selama ini yang selalu diperjuangkan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan