Menu


Bikin Meme Ketua DPR RI Puan Maharani Berbadan Tikus, Ternyata Ini Tujuan BEM UI

Bikin Meme Ketua DPR RI Puan Maharani Berbadan Tikus, Ternyata Ini Tujuan BEM UI

Kredit Foto: Instagram/BEM UI

Konten Jatim, Jakarta -

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritik DPR RI dengan membuat meme Puan Maharani berbadan tikus.

Unggahan meme Puan Maharani berbadan tikus itu sengaja diunggah sebagai bentuk protes atas langkah DPR RI yang telah menyetujui Perpu Cipta Kerja.

"Meme semacam itu hal yang lazim di negara demokratis sebagai bentuk kritik atas kebijakan yang dikeluarkan yang dinilai merugikan masyarakat," kata Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga: Bikin Video Puan Berbadan Tikus, PDIP Minta BEM UI Cerdas dan Santun dalam Sampaikan Kritik

Meme figur tikus berkonotasi koruptor tidak dibuat untuk mencari sensasi namun memiliki makna dan arti kritik atas kinerja DPR RI.

"Puan Maharani merupakan representasi dari DPR RI saat ini. Kita menganggap gedung DPR sudah bukan lagi rumah rakyat," ujarnya.

Saat ini, kata dia, gedung DPR RI sudah dipenuhi oleh tikus-tikus yang merampas hak rakyat.

Melki menandaskan, sampai saat ini BEM UI konsisten menolak Perpu Cipta Kerja sejak dalam format Omnibus Law kemudian disyahkan menjadi Undang-undang dan dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi.

"Saat undang-undang Omnibus Law dinyatakan inkonstitusional malah dibuat Perpu Cipta Kerja yang distempel DPR," ungkapnya.

Baca Juga: BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus, Politikus PDIP: Menyerang Personal, Tak Etis

Jadi sampai saat ini, DPR RI membuat kebijakan dan aturan yang tidak demokratis, menindas pekerja, berdampak buruk pada pelestarian lingkungan dan hanya menguntungkan kelompok elite.

Menurutnya, mengeluarkan Perpu seharusnya didasari oleh kegentingan yang memaksa. Jadi tak ada alasan DPR RI ikut menyetujui Perpu yang diusulkan Presiden Joko Widodo itu.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.