Menu


Resep Botok Tempe, Hidangan Paling ‘Jawa’ Sejak Zaman Dulu

Resep Botok Tempe, Hidangan Paling ‘Jawa’ Sejak Zaman Dulu

Kredit Foto: Instagram/Nangka Java

Konten Jatim, Jakarta -

Botok tempe merupakan salah satu variasi botok yang terkenal di Jawa sejak zaman dulu. Seperti namanya, botok tempe terbuat dari ampas kelapa dan tempe dengan pelengkap.

Makanan khas ini begitu banyak ditemukan di Pulau Jawa. Salah satunya, karena bahan yang digunakan untuk membuatnya cukup bisa dikreasikan sesuai selera, termasuk botok tempe. Biasanya, jenis botok yang satu ini juga dikenal dengan nama botok teri tempe.

Terkenal berasal dari Jawa Timur, berbagai sumber menyebut beberapa perbedaan tentang asalnya. Ada yang menyebut dari Mojokerto maupun dari Pasuruan. Bahkan, ada pula sumber yang menyebutnya berasal dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Botok Tempe, Makanan Jawa Timur yang Berangkat dari Kuliner Kuno

Terpenting, botok sangat kental terikat dengan Pulau Jawa dan ini menjadi salah satu ciri khas dari masyarakat Jawa.

Lantas, bagaimana cara membuat botok tempe? Berikut resepnya menurut laman Resep Koki:

Bahan:

  • 150 gr tempe, cincang kasar
  • 125 gr kelapa parut, pilih yang agak muda
  • 2 buah cabai merah besar, potong kotak kecil
  • 2 buah wortel, potong dadu kecil, kukus
  • 5 lembar daun kucai, potong 2 cm
  • Garam dan gula secukupnya
  • Daun pisang untuk membungkus
  • 4 lembar daun salam

Haluskan:

  • 5 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 5 buah cabai merah keriting
  • 1 cm kencur

Cara membuat:

Baca Juga: Resep Pindang Koyong Simpel Khas Banyuwangi, Yakin Gak Ngiler?

  1. Campurkan tempe, kelapa parut, cabai merah besar, wortel, daun kucai, garam, gula pasir, serta bumbu halus. Diamkan selama 10 menit, lalu sisihkan.
  2. Bagi adonan menjadi empat bagian yang sama banyak. Ambillah selembar daun pisang dan isi dengan daun salam serta adonan. Bungkus tumisan tersebut dan sematkan dengan lidi.
  3. Kukus botok selama 30 menit atau hingga matang. Angkat, sajikan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO