Menu


Rasulullah Tak Berselawat, Cak Nun: Tak Semua Ibadah Harus Diperintah Nabi

Rasulullah Tak Berselawat, Cak Nun: Tak Semua Ibadah Harus Diperintah Nabi

Kredit Foto: YouTube/CakNun.com

Konten Jatim, Surabaya -

Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menyinggung soal tindakan-tindakan yang dianggap bid'ah. Salah satunya datang dari seorang penanya, ia menanyakan apakah selawat dan tahlilan termasuk bid’ah.

Menanggapi hal itu, Cak Nun tegas menyebut segala hal yang tak diperintah Rasulullah boleh dilakukan asalkan tidak ada larangannya.

Baca Juga: Tanggapi Tudingan Anies, PKB: Ucapannya Sekadar Tuduhan,Ubah Konstitusi Ranahnya MPR

“Jadi ada perbuatan yang harus diperintah baru dilakukan itu ibadah mahdhah, dasar hukumnya jangan lakukan kalau tidak diperintah, kalau ibadah muamalah, silakan lakukan kalau tidak dilarang,” terang Cak Nun, dikutip dari sebuah kanal YouTube, Sabtu (18/3/2023).

“Ada sesuatu yang harus kamu lakukan karena diperintah, tapi ada ibadah muamalah, silakan lakukan apa saja asal tidak dilarang,” lanjutnya.

Cak Nun lantas memberi permisalan sejumlah aktivitas yang tak pernah dilakukan oleh Rasulullah namun dijadikan kebiasaan baik oleh umatnya.

Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah

“Apa kanjeng nabi harus bersepeda? nabi main burung? ya gak tau, karena itu kamu diberi akal untuk dijadikan penilai,” beber Cak Nun.

Karena itu, Cak Nun menyebut tak semua hal yang bisa dilakukan itu harus menunggu apa yang diperintahkan oleh Rasulullah.

“Tidak semua hal hanya dilakukan kalau ada perintahnya. Misalnya, mana perintah maulid nabi? isra miraj? mana perintahnya,” jelasnya.

“Kanjeng nabi menggunakan pesawat apa? lion air, atau yang lain? jadi kamu itu, di luar rukun islam, bebaskan, lakukan apa saja asal tidak ada larangan,” sambung Cak Nun.

Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah

Lanjutnya, Rasulullah memang dikenal sebagai pribadi yang sangat teliti, namun apa yang diperintahkan Rasulullah tak selalu harus dilakukan persis dengan apa yang dilakukan olehnya.

“Memang Rasulullah sangat teliti, tapi dia tidak lantas memberi nasi semua hal, dia mewarisi padi kudu kamu olah dulu trus nanti berasnya kamu olah jadi apa saja terserah,” ujar Cak Nun.

“Jadi tidak ada barang haram, alat kemaluan tidak haram, dia baru haram ketika tidak digunakan pada tempatnya,” tanasnya.

Jika segala hal disebut bidah, Cak Nun menyebut kehidupan akan terasa susah. Hal itu karena tidak semua tindakan sudah dicontohkan oleh Rasulullah secara nyata. Apalagi, kebudayaan dari zaman ke zaman tentu berubah.

Baca Juga: Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi

“Kalau semuanya disebut bidah susah ini kita, nggak bisa hidup, karena semua nggak ada contoh dari Rasul secara budaya, rasul itu cuma kasih prinsipnya,” pungkasnya.