“Tidak semua hal hanya dilakukan kalau ada perintahnya. Misalnya, mana perintah maulid nabi? isra miraj? mana perintahnya,” jelasnya.
“Kanjeng nabi menggunakan pesawat apa? lion air, atau yang lain? jadi kamu itu, di luar rukun islam, bebaskan, lakukan apa saja asal tidak ada larangan,” sambung Cak Nun.
Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah
Lanjutnya, Rasulullah memang dikenal sebagai pribadi yang sangat teliti, namun apa yang diperintahkan Rasulullah tak selalu harus dilakukan persis dengan apa yang dilakukan olehnya.
“Memang Rasulullah sangat teliti, tapi dia tidak lantas memberi nasi semua hal, dia mewarisi padi kudu kamu olah dulu trus nanti berasnya kamu olah jadi apa saja terserah,” ujar Cak Nun.
“Jadi tidak ada barang haram, alat kemaluan tidak haram, dia baru haram ketika tidak digunakan pada tempatnya,” tanasnya.
Jika segala hal disebut bidah, Cak Nun menyebut kehidupan akan terasa susah. Hal itu karena tidak semua tindakan sudah dicontohkan oleh Rasulullah secara nyata. Apalagi, kebudayaan dari zaman ke zaman tentu berubah.
Baca Juga: Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi
“Kalau semuanya disebut bidah susah ini kita, nggak bisa hidup, karena semua nggak ada contoh dari Rasul secara budaya, rasul itu cuma kasih prinsipnya,” pungkasnya.