Menu


Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi

Dipecat Jadi Guru usai Kritik Ridwan Kamil, Sabil Kini Diterima Menjadi Fotografer Dedi Mulyadi

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Muhammad Sabil Fadilah, seorang guru honorer SMK di Cirebon, resmi dipecat dari pekerjaannya usai melayangkan kritik kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil.

Masalah Kang Sabil tersebut buntut dari kata 'maneh' yang dia lontarkan ke Kang Emil di kolom komentar Instagramnya. Diduga karena tersinggung, Kang Emil kemudian meneruskan komentar tersebut ke sekolah Kang Sabil.

Usai berhenti jadi guru, Sabil kemudian ditemui oleh Kang Dedi di sebuah rumah makan di Cirebon. Kang Dedi menanyakan konteks kata maneh yang dilontarkan oleh Sabil, Kang Dedi juga menjelaskan soal bahasa dan budaya Sunda yang memiliki perbedaan di satu kawasan dengan kawasan tertentu.

Baca Juga: Bela Guru Cirebon yang Dipecat, Refly Harun: Ridwan Kamil Baperan, Dibilang Maneh Kok Marah

Usai mengobrol panjang, Kang Dedi kemudian menanyakan aktivitas Sabil usai berhenti jadi guru, Sabil mengungkap jika sedang mencari pekerjaan, Sabil kemudian bekelakar jika ditawari jadi fotografer kang Dedi dia siap bekerja.

"Kalau seandainya ditawari jadi fotografer Kang Dedi saya mau," kata Sabil dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi.

Kang Dedi kemudian menegaskan keseriusan Sabil untuk bekerja, karena Kang Dedi memang sedang mencari fotografer baru. Dua fotografer Kang Dedi sudah berhenti bekerja karena menikah dan bekerja di tempat lain.

Baca Juga: Kecewa dengan Ridwan Kamil yang DM Pihak Sekolah, Sabil: Kenapa Tidak Langsung ke Saya?

"Saya kehilangan dua fotografer, satu sudah jadi manajer di Jakarta, kemudian yang kedua ini menikah, kalau bersedia ayo, cuma setiap hari harus ikut saya, Sabtu Minggu boleh pulang," kata Kang Dedi.

Mereka kemudian bersalaman tanda sepakat jika Sabil bekerja dengan Kang Dedi.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.