Menu


Soal Menko Ingin Ubah Konstitusi, Golkar ke Anies: Bersaing Sehat Saja, Tidak Usah Tuduh yang Tak Penting

Soal Menko Ingin Ubah Konstitusi, Golkar ke Anies: Bersaing Sehat Saja, Tidak Usah Tuduh yang Tak Penting

Kredit Foto: DPR RI/Arief

Konten Jatim, Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) usungan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan menyebut ada seorang menteri koordinator yang ingin mengubah konstitusi.

Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menilai Anies berlebihan.

Mekeng mengatakan pengubahan konstitusi berada di ranah legislatif. Sejauh ini, kata dia, tidak ada usulan untuk mengubah konstitusi, termasuk mengubah hal-hal berkaitan dengan Pemilu.

Baca Juga: Anies Sebut Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Kena Sentil Loyalis Ganjar: Bikin Isu Sendiri, Seolah-olah Teraniaya

"Pemerintah enggak pernah ada usulan, DPR enggak pernah ada usulan. Usulan DPR juga harus dibahas di masing-masing fraksi baru bisa satu keputusan di rapur. Jadi kalau menurut saya Anies terlalu berlebihan, terlalu cemas terhadap ini, enggak ada itu," kata Mekeng kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).

Mekeng memandang mekanisme mengubah konstitusi atau Pemilu tidak bisa dilakukan seenaknya atau asal-asalan. Perlu persetujuan antara DPR dan pemerintah.

"Kalau satunya enggak setuju, enggak bisa jalan," ujar Mekeng.

Ia lantas meminta Anies yang kekinian telah didukung menjadi bakal capres di Koalisi Perubahan untuk tidak membuat pernyataan yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Jangan terlalu naiflah statement-statement itu buat masyarakat jadi resah. Bersaing secara sehat saja enggak usah tuduh-tuduh yang enggak penting," ujar Mekeng.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Ada Menko Ingin Ganti Konstitusi, PKS: Semua Mesti Waspada

Diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Meski tidak menjadi pihak yang dituduh, Mekeng menegaskan Airlangga tidak pernah ada upaya sebagaimana yang dimaksud Anies dalam pernyataannya terkait menko.

"Enggak ada, enggak pernah ada. Kalau ada di DPR kan tentunya di masing-masing partai juga ada pembahasan. Enggak ada di masing-masing partai," ujar Mekeng.

Sebelumnya Anies menyinggung seseorang yang menjabat sebagai menteri koordinator secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi. Ia menilai orang tersebut tidak mampu memegang komitmen kepada demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Anies saat berpidato dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi Untuk Indonesia Maju.

"Ndak pernah terbayang kok ada orang yang berada di posisi kunci, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah berapa orang yang mendukung," kata Anies dikutip melalui YouTube Reborn TV pada Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Anies Sebut Ada Menko Ingin Mengubah Konstitusi, Ferdinand Hutahaean: Bukan Barang Haram asal Demokratis

Anies tidak menyebut siapa menteri koordinator yang dimaksud. Hanya saja, pernyataan Anies tersebut merujuk pada pembahasan terkait pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali.

Bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem tersebut menilai pernyataan seorang menko itu tidak menurunkan kualitas demokrasi. Hanya saja orang seperti menko yang dimaksudkannya itu tidak memiliki komitmen kepada demokrasi.

Ia mewajarkan kalau misalkan pembahasan soal pengubahan konstitusi itu dilakukan di ruang-ruang pembicaraan tertutup. Namun, betapa kagetnya kalau pernyataan menko itu disampaikan kepada ruang publik.

Baca Juga: Anies Sebut Ada Menteri yang Ingin Acak-Acak Konstitusi, Jhon Sitorus: Luar Biasa Sekali Fitnahnya

"Hanya orang-orang yang tidak komit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," terangnya.

"Ini yang harus dilawan, ini bukan melawan orang ini menyelamatkan semangat reformasi 1998."

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.



Berita Terkait