Menu


Polemik Pemecatan Guru yang Kritik Ridwan Kamil: Siapa Salah?

Polemik Pemecatan Guru yang Kritik Ridwan Kamil: Siapa Salah?

Kredit Foto: Twitter/Jejak Digital

Konten Jatim, Depok -

Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali disorot warganet setelah disebut-sebut telah menghilangkan rezeki orang. Pasalnya, sosok ini dianggap menjadi orang yang bertanggung jawab dalam pemecatan guru SMK.

Sabil Fadhilah, guru SMK Telkom Sekar Kemuning, Cirebon, dipecat oleh sekolahnya pasca mengkritik Ridwan Kamil di media sosial Instagram. Hal ini diduga karena Sabil Fadhilah menggunakan kata “maneh” ketika mengkritik sang gubernur.

Buntutnya, Sabil Fadhilah dipecat dan namanya bahkan sudah tidak terdaftar dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Mengutip banyak sumber pada Jumat (17/3/2023), berikut polemik pemecatan guru yang kritik Ridwan Kamil.

Baca Juga: Refly Harun Sesalkan Ridwan Kamil yang Kirim Pesan ke Pihak Sekolah Sabil usai Dikritik: Itu Jadi Trigger Pemecatan!

Polemik Pemecatan Guru

Berawal dari Kritik

Polemik ini dimulai ketika Sabil Fadhilah mengkritik Ridwan Kamil dalam video unggahan di Instagram terkait apresiasi sang gubernur terhadap siswa SMP yang patungan membeli sepatu untuk teman sekelasnya. Dalam video tersebut, Sabil Fadhilah mempertanyakan apakah komentar Ridwan Kamil ini merupakan pendapat pribadi atau mewakili Partai Golkar.

Ini dikarenakan Ridwan Kamil mengenakan jas kuning dalam video tersebut. Namun, dirinya menggunakan kata “maneh” ketika berkomentar, yang langsung dipertanyakan oleh Ridwan Kamil. Komentar Sabil Fadhilah dalam unggahan ini sudah dihapus, namun tidak menutup fakta kalau sang guru sempat dihujat warganet pendukung Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Buntutnya, pihak SMK Telkom Sekar Kemuning mengetahui peristiwa ini dan memberhentikan jabatan Sabil Fadhilah sebagai guru. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial sampai-sampai Ridwan Kamil harus mengklarifikasi kalau dirinya tidak terlibat langsung dalam proses pemecatan Sabil Fadhilah.

Arti Kata “Maneh”

Kata “maneh” dalam Bahasa Sunda merujuk kepada “kamu” atau “anda”. Namun, layaknya beberapa bahasa daerah lain, kata maneh memiliki konotasi cenderung kasar. Hal ini diduga membuat Ridwan Kamil tersinggung dan membalas komentar Sabil Fadhilah.

Dalam keseharian, kata “maneh” lumrah dipakai, khususnya terhadap kerabat dekat. Meskipun konotasinya kasar, kata tersebut tidak lebih kasar dari “sia” yang memiliki arti sama namun konotasinya sudah cenderung ke arah cacian dan makian. Bisa dikatakan kata maneh tidak begitu dipermasalahkan di lingkungan pribadi.

Meskipun begitu, jika belum begitu terbiasa dengan lawan bicara, sebaiknya memang memakai kata yang lebih halus seperti “anjeun” atau “salira”.

Baca Juga: Muhammad Sabil: Saya Hanya Mempertanyakan Kapasitas Ridwan Kamil di Acara Itu, Sebagai Gubernur atau Kader Partai

Respon Ridwan Kamil dan Komentar Warganet

Dalam akun media sosial baik Twitter dan Instagram, Ridwan Kamil mengaku kalau dirinya tidak memiliki andil dalam pemecatan Sabil Fadhilah. Tetapi, dirinya menambahkan kalau seorang guru seharusnya lebih bisa menjaga tutur dan kalimat sebagai contoh bagi para murid.

Ridwan Kamil juga menduga kalau pihak sekolah memecat Sabil Fadhilah untuk menjaga nama baik instansi, yang lagi-lagi ditegaskan di luar pengaruhnya. Namun, hal ini tidak meredakan emosi warganet yang menganggap kalau rasa tersinggung Ridwan Kamil sudah “mematikan” rezeki orang.

Lebih buruk, warganet juga menemukan screenshot yang memperlihatkan Ridwan Kamil menghubungi instagram dari SMK Telkom Sekar Kemuning dan mempertanyakan tingkah laku SabiL Fadhilah. Ridwan Kamil disebut berbohong dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai "Gubernur baperan".

Untuk itu, sudah sepatutnya Ridwan Kamil bertanggung jawab atas peristiwa ini, demikian menurut warganet. Sabil Fadhilah sendiri dilaporkan sudah meminta maaf terhadap Ridwan Kamil jika dirasa menyinggung sang gubernur.

Baca Juga: Sabil Guru SMK Cirebon Dipecat usai Komentar 'Maneh' di IG Ridwan Kamil, Refly Harun: Harus Bilang Tuan?

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024