Presiden Jokowi semakin terbuka memberikan panggung kepada tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden pada pilpres mendatang.
Paling teranyar, mantan Wali Kota Solo itu memamerkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, pekan lalu. Sebelumnya, Jokowi juga memberikan kode dukungan kepada Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno. Jokowi tebar restu ke banyak capres.
Baca Juga: KIB Pastikan Pemilihan Capres-Cawapres Urusan Internal Tanpa Intervensi Jokowi
Kehadiran Prabowo dan Ganjar yang ikut mendampingi Jokowi di acara panen padi itu memang jadi perbincangan hangat. Soalnya, di acara itu keduanya tampak mesra dan nempel terus ke Jokowi. Dalam beberapa momen, ketiganya terlibat asyik mengobrol. Sejumlah pihak lalu menilai, ini adalah bagian dari restu Jokowi kepada Prabowo dan Ganjar. Beberapa hari kemudian, Jokowi mengakui keduanya memang sosok yang ideal sebagai capres.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, tak mau banyak berkomentar. Kata Ace, Jokowi tak hanya memberikan restu kepada Prabowo dan Ganjar. Jokowi juga memberikan restu kepada ketua umumnya, Airlangga Hartarto. Karena itu, partainya kini tengah mempersiapkan agar Airlangga bisa menjadi capres di Pilpres 2024.
"Jadi ya kita fokus ke Pak Airlangga dong,” kata Ace di Kantor DPP Partai Golkar, kemarin.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memang belum menentukan pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Meski begitu, Ace menyebut, koalisi masih solid. Soal deklarasi capres, kata dia, akan dilakukan di momen yang tepat.
Lalu apa bentuk dukungan Jokowi kepada Airlangga itu? Ace tak menjawab secara detail. Namun, dari catatan Rakyat Merdeka, Jokowi memang pernah menyapa Airlangga sebagai capres. Salah satunya saat tampil di acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada akhir Januari lalu. Sejumlah politisi Golkar menyebut, ini adalah bentuk dukungan Jokowi kepada Airlangga.
Baca Juga: Selalu Diajak Ikut Temani Jokowi, Prabowo: Mungkin Dia Ingin Mengajariku
Acara lain yang menunjukkan kedekatan Jokowi dengan Airlangga adalah saat Jokowi menghadiri perayaan HUT Partai Golkar ke-58 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Oktober lalu. Di acara itu, Jokowi mengikuti acara sampai selesai.
Jokowi memang kerap memberikan kode yang dibaca publik sebagai dukungan kepada capres. Teranyar, Jokowi memanggil Menteri Pariwisata Sandiaga Uno ke Istana, Rabu lalu. Menurut Sandi, dalam pertemuan dua jam itu, ia mendapat arahan agar Pemilu 2024 tetap sejuk. Meski begitu, tak sedikit menganalisa pertemuan itu bagian dari dukungan Jokowi kepada Sandi untuk ikut pilpres. Maklum, Sandi sudah mendapat dukungan nyapres dari PPP.
Apa kata pengamat soal sikap Jokowi? Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, Jokowi memang kerap memberikan semacam kode dukungan kepada para capres. Dalam ingatannya, Jokowi memberikan kode itu kepada hampir semua menterinya seperti Prabowo Subianto, Erick Thohir, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno. Selain itu Jokowi juga memberikan dukungan kepada Ketum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Jadi, lanjut Ujang, kalau dilihat secara keseluruhan, Jokowi menebar restu ke banyak capres. Menurut dia, Jokowi juga punya tujuan tersendiri mendekati para capres. "Tujuannya agar program pembangunan di era sekarang bisa dilanjutkan di pemerintahan yang akan datang," kata Ujang, saat dikontak, Rakyat Merdeka, tadi malam.
Lalu siapa yang benar-benar direstui dan akan didukung Jokowi? Menurut Ujang, sulit memprediksinya. Karena Jokowi saat ini dekat dengan semua capres potensial itu. Saat ini, semuanya masih cair dan dinamis.
Ujang memaklumi, jika para tokoh yang berniat nyapres mengklaim mendapat restu Jokowi. Soalnya, Jokowi punya sumber daya dan kekuatan yang bisa memudahkan jalan pencapresan. Karena itu, semua capres cawapres sedang berusaha mendapatkan restu Jokowi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
