Menu


Kang Emil Adukan Guru Honorer yang Bilang ‘Maneh’ Hingga Dipecat, Kader PSI: Itu Tidak Bisa Dianggap Kasar

Kang Emil Adukan Guru Honorer yang Bilang ‘Maneh’ Hingga Dipecat, Kader PSI: Itu Tidak Bisa Dianggap Kasar

Kredit Foto: Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari

Selain karena permasalahan wilayah tersebut, Romli mengaku telah bertanya kepada teman-temannya yang mengerti bahasa Sunda.

Kata maneh memang tergolong kepada kata kasar, tetapi dalam hal ini perlu diperhatikan siapa yang menggunakan kata tersebut karena bisa jadi dia tak sepenuhnya mengerti bahasa Sunda atau memiliki gaya bahasa yang berbeda.

“Kata maneh itu tidak bisa juga dianggap kasar, kemudian juga dipakai oleh orang Cirebon yang bukan orang Sunda,” tambahnya.

Sebagai informasi, permasalahan guru honorer SMK yang bernama Sabil Fadhilah ini berawal kali pertama saat Kang Emil membagikan momen dirinya yang sedang bertatap muka secara virtual untuk mengapresiasi tiga anak sekolah.

Baca Juga: Pemecatan terhadap Guru SMK Cirebon Pengkritik Ridwan Kamil Dinilai Berlebihan

Dalam video tersebut, Kang Emil menggunakan jas berwarna kuning yang kemudian dipertanyakan oleh Sabil, apakah penggunaan jas itu atas nama gubernur Jawa Barat, kader partai, atau pribadi.

Sabil yang menggunakan kata maneh itu mendapatkan respon dari Kang Emil. Namun, tak hanya balas dikomentari, Kang Emil juga mengadukan Sabil ke yayasan tempat ia mengajar hingga akhirnya dipecat dari dua sekolah.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman