Menu


Tanggapi Pemecatan Guru Honorer Cirebon, Golkar: Berdialektika Itu Biasa, Tak Usah Baperan

Tanggapi Pemecatan Guru Honorer Cirebon, Golkar: Berdialektika Itu Biasa, Tak Usah Baperan

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Muhammad Sabil, seorang guru honorer di Cirebon, menjadi pusat perhatian lantaran aksinya yang mengkritik Ridwan Kamil dengan kata-kata yang dianggap tidak sopan. Kritikannya ini membuat Sabil dipecat dari sekolah tempatnya mengajar.

Ace Hasan Syadzily selaku Ketua DPD Golkar Jawa Barat menganggap bahwa pemecetan ini merupakan reaksi yang baperan. Dia menganggap bahwa rasa baperan adalah cara yang tidak bagus dalam proses berdialektika.

Baca Juga: Muhammad Sabil: Saya Hanya Mempertanyakan Kapasitas Ridwan Kamil di Acara Itu, Sebagai Gubernur atau Kader

"Ketika ada pihak yang mengkritik terhadap sebuah kebijakan dan mengingatkan, saya kira itu sesuatu yang seharusnya ditanggapi secara bijak juga oleh kita. Makanya ketika Mas Sabil dipecat oleh pihak sekolah, itu kan Kang Emil juga nggak setuju," ungkap Ace dalam acara Kompas Petang di kanal Youtube Kompas TV.

Selain Kang Emil, Ace juga menyatakan bahwa dirinya juga menolak langkah pemecatan guru ini. Hal ini karena permasalahan ini hanyalah sebuah perbedaan perspektif terhadap penilaian kita mengenai nilai etis itu.

"Sebetulnya kan ada penilaian yang dilakukan oleh Pak Sabil terhadap Pak Emil yang dalam perspektif Pak Sabil bahwa dia mau berpolitik praktis," jelasnya.

Ace juga mengklarifikasi bahwa jaket kuning yang digunakan Kang Emil pada acara tersebut bukanlah jaket Partai Golkar.

"Saya tahu betul Pak Emil itu menggunakan jas kuning agak gelap dan itu bukan jas Partai Golkar. Kalau jas Partai Golkar jelas harus ada lambang Partai Golkarnya," ujar Ace. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan