Menu


Babe Haikal Tolak Timnas Israel Ikut Piala Dunia U-20, Singgung Pidato Lama Jokowi

Babe Haikal Tolak Timnas Israel Ikut Piala Dunia U-20, Singgung Pidato Lama Jokowi

Kredit Foto: Instagaram/israel_football_association

Konten Jatim, Jakarta -

Penceramah Babeh Haikal alias Haikal Hassan Baras menolak partisipasi timnas Israel dalam penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Dia menyebut Indonesia harus menjadi negara yang berwibawa sehingga tak bisa diatur-atur oleh FIFA.

Haikal tidak memperdulikan dampak negatif dari penolakan tersebut. Menurutnya, berlebihan jika Indonesia akan dikucilkan oleh FIFA jika seandainya benar-benar melarang Israel untuk berpartisipasi.

Baca Juga: Babe Haikal Dorong Pemerintah Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20: Kita Tunjukkan Bahwa Kita Negara Berwibawa!

"Kalau dilihat dari sisi indepedensi, justru itu membuat negara kita semakin berwibawa. Enggak bisa diatur oleh siapa pun," kata Babeh Haikal dalam tayangan Dua Sisi tvOne, dikutip Jumat (17/3/2023).

"Terlalu berlebihan (jika konsekuensinya Indonesia akan dikucilkan FIFA). Kita mesti tunjukkan bahwa kita negara yang kuat dan berwibawa. Kita enggak bisa diatur oleh FIFA," tegasnya.

Dia menambahkan, olahraga dan politik merupakan dua hal yang tak bisa pisahkan. Haikal lantas menyinggung pidato Jokowi pada 2016 silam mengenai wacana memboikot barang dari Israel. 

"Terus yang paling perlu digarisbawahi 'ini enggak ada hubungannya dengan politik, enggak ada hubungannya', malu bagaimana teman-teman ini menerjemahkan pidato Presiden Pak Jokowi tanggal 7 bulan Maret tahun 2016?" ujar Babeh Haikal.

"Pak Jokowi bilang, bila perlu diwacanakan boikot dagang terhadap barang-barang daripada Israel. Coba jelaskan itu. Apakah itu urusan politik atau tidak? Ini presiden yang ngomong," lanjutnya.

Baca Juga: Ketika Soekarno Tolak Tanding Sepak Bola Lawan Israel

Dia mengatakan, menerima Israel sama sama dengan menyakiti 57 negara dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

"Artinya saya mau bilang begini, tidak bisa lepas urusan politik dengan urusan dagang, urusan politik dengan olahraga. Enggak bisa dilepaskan itu," tambahnya.

"Ini kalau kita terima, kita melukai setidaknya 57 Negara. Apa kita mesti melukai 57 dan mengambil satu negara?" pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024