"Yang jelas, oknum pejabat yang dimaksud bukan saya, karena saya bukan 'leader atau anggota Robot Trading ATG,” ujarnya, dikutip dari Suara.com, Rabu (15/3/2023).
Sebelumnya Kepsek SMAN 1 Kandis Edy Suherman mengaku menjadi korban investasi Robot Trading ATG. Ia telah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk investasi dengan harapan cepat menguntungkan.
Edy Suherman mengaku mendaftar karena bujuk rayu oknum pejabat di Dinas Pendidikan Riau Cabang Wilayah I meliputi Siak, Meranti, dan Pelalawan.
Baca Juga: Anies Bantah Dirinya Sengaja Gunakan Politisasi Agama, Kader PSI: Itu Enggak Bisa Dibantah
Oknum tersebut banyak memengaruhi kepala sekolah agar menginvestasikan uangnya di robot trading, namun ia enggan memberikan penjelasan rinci siapa oknumnya.
“Ya sampai sekarang saya memang belum pernah ambil ('withdraw'),” jelasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024