Wiranto, pendiri dan mantan pemimpin Hanura, disebut-sebut bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) jelang pemilihan umum dan presiden 2024.
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Oedang, mengatakan bahwa langkah Wiranto ini merusak partai yang didirikannya.
Baca Juga: Bang Oso: Saya Ngak Mau Kejebak Sama Fasilitas-Fasilitas yang Bisa Hilang Kapan Saja
"Dia menggagalkan kita dan mengundang semua aparat (KPU, Bawaslu, Menkumham) untuk menolak partai ini untuk ikut serta. Saya masih sabar, saya masih menghormati dia sebagai pendiri, saya biarkan tapi kelewatan," ungkap Oesman dalam kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored.
Oesman berterus terang bahwa dia tidak mengerti apa alasan yang membuat Wiranto yang notabene adalah pendiri partai ini untuk melakukan langkah seperti ini.
"Kalau umpamanya anda sebagai pendiri di situ pada saat kecewa, jangan kecewa sama saya. Saya ingin meneruskan partai ini lahir batin. Saya diminta bukan saya mau untuk menjadikan partai ini besar. Wiranto sendiri yang meminta saya menjadi ketua partai," jelasnya.
Menurut Oesman, permintaan ini muncul karena Wiranto yang saat itu akan menjabat sebagai Menkopolhukam dilarang untuk rangkap jabatan sebagai ketua partai.
"Tapi setelah tiba-tiba (Ketum) Golkar menjadi menteri tapi tidak melepaskan jabatannya sebagai ketua Golkar, Wiranto menarik dan meminta kembali jabatannya sebagai ketua Hanura dengan dalih saya membikin fakta integritas. Jadi, kalau dibongkar-bongkar kasian nanti," jelas Oesman.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
