Menu


KPU Menolak Laporan Prima Dengan Alasan Sudah Mengulangi Proses Verifikasi 

KPU Menolak Laporan Prima Dengan Alasan Sudah Mengulangi Proses Verifikasi 

Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Konten Jatim, Jakarta -

Tuntutan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) ditolak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sidang dugaan pelanggaran administrasi di Markas Besar Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) di Jakarta, Selasa (14/3/2023). Komisioner KPU Mochammad Afifuddin mengklaim pihaknya telah memastikan telah lakukan verifikasi administrasi perbaikan Prima sesuai Keputusan Bawaslu Nomor 002/PS.REG/BAWASLU/X/2022 yang dibacakan pada 11/4/2022. 

Putusan tersebut pada intinya memerintahkan KPU RI melakukan verifikasi administrasi perbaikan terhadap Prima. Sebagaimana diketahui, setelah dilakukan verifikasi administrasi perbaikan pada pertengahan November 2022, KPU kembali menyatakan Prima tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Penyebab Prima Belum Minta Jalankan Putusan PN Jakpus

Afif menjelaskan, sebagai tindak lanjut atas putusan Bawaslu itu, pihaknya sudah melakukan tiga hal pada November 2022. Pertama, menerbitkan Keputusan KPU Nomor 460 Tahun 2022 terkait tahapan verifikasi administrasi perbaikan.

Kedua, menerbitkan Keputusan KPU Nomor 1063/PL/01.1-SD/05/2022 perihal Penyampaian Dokumen Persyaratan Perbaikan ke dalam Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Ketiga, melakukan verifikasi administrasi perbaikan terhadap dokumen Prima, yang hasilnya termaktub dalam Berita Acara KPU Nomor 275/PL.01.1-BA/05/2022 tanggal 18 November 2022.

Lantaran merasa sudah menindaklanjuti putusan Bawaslu secara benar, Afif menyebut dalil Prima tidak berdasar. Prima diketahui mendalilkan bahwa KPU RI melaksanakan verifikasi administrasi perbaikan tidak sesuai putusan Bawaslu.

"Dalil Laporan Para Pelapor adalah dalil yang tidak berdasar, mengada-ada dan patut untuk ditolak atau dikesampingkan," kata Afif yang merupakan Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU RI itu, Selasa (14/3/2023).

KPU lantas menyampaikan lima petitum kepada majelis pemeriksa Bawaslu RI. Salah satunya meminta majelis menolak seluruh dalil Prima atau setidaknya menyatakan Laporan Pelapor tidak dapat diterima.

Baca Juga: Sidang Perdana Digelar Hari Ini, KPU Akan Melawan Partai Prima

Dalam persidangan, Prima menyatakan KPU tidak patuh atau tidak benar dalam melaksanakan putusan Bawaslu karena melaksanakan verifikasi terhadap dokumen persyaratan keanggotaan awal dan dokumen persyaratan keanggotaan perbaikan. Padahal, kata Prima, putusan Bawaslu memerintahkan KPU RI melakukan verifikasi hanya terhadap dokumen persyaratan keanggotaan perbaikan.

Majelis sidang Bawaslu belum membuat putusan atas perkara ini. Majelis akan menggelar sidang lanjutan pada Rabu (14/3/2023) dengan agenda pemeriksaan saksi.

Untuk diketahui, laporan dugaan pelanggaran administrasi ini dibuat Prima jauh setelah dugaan pelanggarannya terjadi. Dugaan pelanggaran terjadi pada pertengahan November 2022. Sedangkan laporan dibuat pada 8 Maret 2023.

Prima tetap bisa membuat laporan karena mengetahui celah hukum yang bisa dimanfaatkan. Celah itu adalah pasal dalam Peraturan Bawaslu RI Nomor 7 Tahun 2022, yang menyatakan bahwa pelanggaran administrasi dapat dilaporkan dengan tenggat waktu tujuh hari setelah diketahui.

Prima ternyata mendasarkan laporannya pada putusan PN Jakpus yang dibacakan pada 2 Maret 2023. Dalam putusan yang memerintahkan penundaan Pemilu 2024 itu, majelis hakim menyatakan KPU RI melakukan perbuatan melawan hukum dan merugikan Prima dalam proses verifikasi administrasi.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.