Menu


Kronologi Demo Ribuan Pesilat di Gresik, Gegara Salah Paham?

Kronologi Demo Ribuan Pesilat di Gresik, Gegara Salah Paham?

Kredit Foto: Instagram/Ilmu Setia Hati Official

Konten Jatim, Jakarta -

Ribuan pesilat dari berbagai daerah di Jawa Timur menggeruduk Polsek Balongpanggang, Gresik. Para pesilat dari PSHT itu menuntut Kapolsek Balongpanggang meminta maaf.

Hal ini terjadi pada Sabtu, 12 Maret malam. Aksi demo oleh pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto, Surabaya, dan Gresik ini baru berakhir sekitar pukul 01:00 pagi.

Mengutip berbagai sumber, aksi ini disinyalir diikuti hingga ribuan orang dengan patokan Polsek Balongpanggang hingga pasar dipenuhi anggota PSHT. Hal ini seperti dijelaskan Kasat Reskrim Polsek Gresik, Iptu Aldhino Prima Wildan.

Baca Juga: Demonstrasi Partai Buruh Besar-Besaran Hari Ini, Nuntut Apa Saja? 

Menurut Aldhino, permasalahan ini berawal dari kesalahpahaman antara para pesilat PSHT dengan Kapolsek Balongpanggang. Tepatnya, dimulai saat para pesilat itu melakukan demo di Polres Mojokerto Kota, Kamis, 9 Maret. 

Saat itu, Polda Jawa Timur memerintahkan Polres Gresik dan jajarannya untuk mengamankan jalannya demo di Kota Mojokerto.

Baca Juga: Sejarah Hari Pengangguran Internasional, Aksi Demo Pengikut Komunis

"Jadi semua perbatasan dijaga, termasuk wilayah Balongpanggang. Saat itu Polsek Balongpanggang melakukan penyekatan, karena Balongpanggang kan perbatasan Gresik dan Mojokerto," ungkapnya.

Kapolsek Balongpanggang bersama anggota pun menghentikan anggota perguruan silat PSHT Cabang Gresik yang melintas di perbatasan Gresik-Mojokerto saat penyekatan. Saat itu, Kapolsek Balongpanggang disebut melontarkan kata-kata yang menyinggung pesilat PSHT.

“Ada ucapan kapolsek yang membuat mereka tersinggung. Kemudian itu didengar anggota PSHT lainnya," jelas Aldhino, seperti dikutip dari akun Instagram @pojoklamongan.

Baca Juga: Mendes Dituding Jadi Dalang Dibalik Demonya Para Kades

Pasalnya, kata-kata tersebut disebut merendahkan martabat para pesilat PSHT. Sebab itu, para pesilat menggeruduk Polsek Balongpanggang.

"Anggota PSHT tersinggung dan akhirnya membuat poster ajakan untuk hitamkan Polsek Balongpanggang," imbuhnya.

Baca Juga: Soroti Demonstrasi dan Penolakan Kedatangan Anies Baswedan di Makassar, Mantan Dosen UI: Buruk

Aksi demo yang berlangsung pada malam hari itu memakan korban luka-luka sebanyak dua warga.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO