Menu


Mengintip Museum Brawijaya Malang: Perjuangan Militer Indonesia

Mengintip Museum Brawijaya Malang: Perjuangan Militer Indonesia

Kredit Foto: Instagram/Mata Hati Pemuda

Peranan

Adapun Museum Brawijaya ini dibuat bukan tanpa maksud. Ia diharapkan memiliki peranan yang dapat ditanggung sebagai berikut:

  • Media pendidikan
  • Tempat rekreasi
  • Tempat penelitian ilmiah
  • Tempat pembinaan mental kejuangan dan pewarisan nilai-nilai '45 dan TNI '45 bagi prajurit TNI dan masyarakat umum
  • Tempat pembinaan mental kejuangan dalam rangka pembinaan wilayah

Baca Juga: Sejarah 2 Alun-Alun Malang, Punya Konsep Beda dari Alun-Alun Jawa Biasanya

Koleksi

Koleksi di Museum Brawijaya Malang dibagi menjadi halaman depan, ruang lobi, halaman tengah, ruang koleksi I, dan ruang koleksi II. berikut kilasan beberapa koleksi yang dipamerkan di masing-masing ruang tersebut:

  • Halaman depan: memamerkan tank buatan Jepang hasil rampasan arek-arek Suroboyo, Oktober 1945, senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) yang dikenal dengan Pompom Double Loop yang direbut pemuda BKR dari tentara Jepang dalam suatu pertempuran pada September 1945, dan sebagainya.
  • Ruang Lobi: Memperlihatkan relief sebelah selatan terkait wilayah kekuasaan Majapahit yang dipahatkan perahu Hongi, menggambarkan Majapahit punya armada laut yang kuat sehingga dapat mempersatukan Nusantara. Lengkap pula dengan pahatan Raden Wijaya.
  • Di halaman tengah, ada dua koleksi berupa Gerbong Maut dan Perahu Segigir.
  • Ruang Koleksi I memamerkan benda koleksi dari tahun 1945-1949, seperti foto Panglima Kodam di Jawa Timur, lukisan pakaian seragam PETA, HEIHO, dan pejuang, serta lukisan, Pamen, Pama, Bintara, Tamtama prajurit PETA, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Menilik Pantai Cantik Balekambang, Tanah Lot-nya Malang

  • Ruang Koleksi II memperlihatkan benda koleksi tahun 1950-1976, seperti peta Kota Malang dan perkembangannya, foto burgemeester dan walikota Malang semasa pemerintahan Belanda hingga kini, meriam dan bejana besi, senjata rampasan dari PRRI/Permesta, dan lainnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman