Menu


Bagaimana Metode Tahdzir Dipraktekkan oleh Para Ulama?

Bagaimana Metode Tahdzir Dipraktekkan oleh Para Ulama?

Kredit Foto: Pixabay/Javad Esmaeli

Dalam memahami metode tahdzir yang asli dan metode bid’ah yang diada-adakan pada zaman ini, menurut Muslim.or.id, terdapat beberapa contoh praktek nyata para ulama dalam menerapkan tahdzir dari dulu hingga sekarang.

Berikut beberapa contoh tersebut:

Baca Juga: Apa Itu Khalaf? Ulama Penerus yang Lahir Setelah 241 Hijriyah

  • Abdullah bin Umar RA (w. 73 H), saat mentahdzir sekte Qadariyah dengan pernyataannya, Beritahukanlah kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka, dan mereka berlepas diri dariku.” (HR. Muslim, no. 1).
  • Imam al-Bukhari (w. 256 H) manakala ia mentahdzir sekte Jahmiyyah dalam kitabnya, ‘Khalq Af’al al-‘Ibad wa ar-Radd ‘ala al-Jahmiyyah wa Ashab at-Ta’thil’.
  • Imam ad-Darimi (w. 280 H) saat mentahdzir dari Bisyr al-Mirrisi dalam kitabnya: “Naqdh Utsman ad-Darimi ‘ala al-Mirrisi al-Jahmi al-‘Anid fima Iftara ‘ala Allah fi at-Tauhid.”
  • Imam ad-Daruquthni rahimahullah (w. 385 H) kala mentahdzir dari ‘Amr bin ‘Ubaid, sang gembong sekte Mu’tazilah di zamannya, dalam kitabnya “Akhbar ‘Amr bin ‘Ubaid bin Bab al-Mu’tazili.”
  • Imam Abu Nu’aim al-Ashbahani (w. 430 H) ketika mentahdzir dari sekte Rafidhah dalam kitabnya “Al-Imamah wa ar-Radd ‘ala ar-Rafidhah.”
Tampilkan Semua Halaman