Menu


Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris Yang Bertemu Jokowi

Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris Yang Bertemu Jokowi

Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Konten Jatim, Depok -

Nama Tony Blair menjadi perbincangan publik setelah dirinya datang ke Indonesia, memiliki sejumlah agenda dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris ini tiba di Indonesia pada Selasa (7/3/2023).

Siapa sebenarnya sosok Tony Blair yang ditemui Jokowi ini? Mengutip Britannica pada Kamis (9/3/2023), berikut profil Tony Blair.

Baca Juga: Mantan PM Inggris, Tony Blair, Bolak Balik Indonesia Temui Jokowi, Ada Urusan Apa?

Profil Tony Blair

Kehidupan Awal

Lahir dengan nama asli Anthony Charles Lynton Blair, sosok ini lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburgh, Skotlandia. Dirinya merupakan putra seorang pengacara setempat. 

Semasa kecil, Tony Blair bersekolah di Fettes College di Edinburgh dan Kolese St. John dari Universitas Oxford. Mulanya, dirinya menunjukkan sedikit antusiasme untuk politik sampai dia bertemu dengan calon istrinya, Cherie Booth. Tony Blair sendiri lulus dari Universitas Oxford pada tahun 1975 dan dipanggil ke bar pada tahun berikutnya.

Sebelum terjun ke politik, Tony Blair adalah seorang pengacara. Namun, karirnya sedikit bergeser menjadi bagian dari Parlemen Britania Raya setelah dirinya memenangkan pemilihan House of Commons pada tahun 1983. 

Karir Politik

Memasuki kabinet bayangan Partai Buruh pada tahun 1988 pada usia 35 tahun, Tony Blair mendesak partai tersebut untuk pindah ke pusat politik dan mengurangi advokasi tradisionalnya atas kontrol negara dan kepemilikan publik. dari sektor ekonomi tertentu. 

Pengaruhnya yang cukup besar di sana, membuatnya mengambil alih kepemimpinan Partai Buruh pada tahun 1994 dan mengubah platformnya. Dirinya memimpin partai tersebut menuju kemenangan pada pemilu 1997, 2001, dan 2005. Tahun 1997 sendiri adalah tahun terpilihnya Tony Blair sebagai PM.

Pemerintahan Tony Blair menengahi perjanjian damai antara serikat pekerja dan republiken di Irlandia Utara, memperkenalkan majelis yang dilimpahkan di Wales dan Skotlandia dan melakukan reformasi Parlemen. 

Namun, di tangannya, Inggris sempat terlibat dalam perang antara Irak dan Amerika Serikat yang kontroversial. Setelah hampir 10 tahun mengabdi di pemerintahan, Tony Blair memutuskan mundur dari jabatannya sebagai PM dan digantikan oleh David Gordon.

Baca Juga: Tony Blair Bertemu Prabowo, Muncul Kesamaan Dengan Kunjungan ke Jokowi Pada 2014 

Hubungan dengan Jokowi

Sejatinya, Tony Blair punya hubungan yang cukup dekat dengan Indonesia. Sebelum kunjungannya pada Selasa lalu, Tony Blair sempat beberapa kali berkunjung ke Indonesia untuk mengadakan pertemuan dengan kepala negara.

Tetapi, hubungan Tony Blair dengan Jokowi terbilang akrab karena Jokowi memintanya langsung untuk menjadi Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN). Permintaan itu dilakukan pada 2020 lalu saat proyek IKN masih dalam tahapan wacana.

Kini, Tony Blair menjadi sosok yang aktif dalam promosi IKN ke berbagai negara di seluruh dunia serta terlibat baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan pembangunan IKN. 

Baca Juga: Prabowo Terima Kunjungan Tony Blair, Punya Maksud Dukungan Jelang Pilpres?

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan