Menu


Sejarah Hari Ini: Hari Kelahiran Mochtar Lubis, Sang Maestro

Sejarah Hari Ini: Hari Kelahiran Mochtar Lubis, Sang Maestro

Kredit Foto: Mohammad Adrianto Sukarso

Media terakhir disebut-sebut sebagai media yang paling keras mengkritik pemerintahan era Sukarno. Akibatnya, karena ini Mochtar Lubis dan kawan-kawannya kerap keluar masuk penjara akibat kritikannya yang terlalu tajam.

Ketajaman dan sifatnya yang kritis sebagai jurnalis adalah sesuatu yang memang dimiliki Mochtar Lubis sejak usia belia. Hal inilah yang menjadikannya sebagai salah satu wartawan hebat di masanya, membuat dirinya berhasil menerima berbagai penghargaan jurnalistik.

Beberapa penghargaan yang dimaksud seperti Magsaysay Journalism and Literature Award di Filipina, Pena Emas dari Federasi Penerbit Surat Kabar Internasional di Perancis dan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk peliputan perang di Korea.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peristiwa 3 Maret 1947, Pemberontakan Militan Islam di Bukittinggi dan Sumatera

Kehidupan Sebagai Sastrawan

Selain sebagai wartawan, Mochtar Lubis juga dikenal sebagai maestro sastra Indonesia. Kehidupan sastranya diawali ketika dirinya dijebloskan ke penjara di masa kepresidenan Bung Karno. Di sana, Mochtar Lubis mulai menghabiskan waktu dengan melukis atau menulis cerita, baik itu cerita pendek (cerpen) atau novel.

Selepasnya dari lapas, Mochtar Lubis yang masih aktif dalam dunia jurnalistik, juga aktif menulis novel-novel legendaris yang hingga kini dinikmati masyarakat. Disebutkan kalau ciri khas karya-karya Mochtar Lubis ialah banyaknya unsur humor di dalamnya, amat sangat dekat dengan keseharian dan penuh putaran.

Mochtar Lubis juga banyak meraih penghargaan sastra seperti Hadiah Sastra BMKN untuk kumpulan cerpen Perempuan, Hadiah Yayasan Buku Utama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk novelnya Harimau-Harimau dan Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya untuk novel Maut dan Cinta.

Pada akhirnya, sang maestro mengembuskan napas terakhirnya pada 2 Juli 2004. Diketahui Mochtar Lubis meninggal karena penyakit asma yang sudah lama dideritanya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Kali Pertama Covid-19 Masuk ke Indonesia

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman