Menu


Ustadz Adi Hidayat: Jangan Putus Asa Untuk Bertobat

Ustadz Adi Hidayat: Jangan Putus Asa Untuk Bertobat

Kredit Foto: Pexels/RODNAE Productions

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk tidak putus asa dalam bertobat. Sebab, Allah mencintai pelaku maksiat yang mau bertobat dibandingkan orang saleh yang tidak pernah merasa salah.

"Kalau sekarang ada maksiat, tobat lagi, terus bertobat sampai hati Anda merasa lelah dan mulai kemudian tunduk untuk bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Apa Ciri-ciri Tobat yang Diterima Allah SWT? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

"Mudah-mudahan saat wafat ajal tiba, kita dalam keadaan sedang bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," lanjutnya.

Jika belum ingin tobat juga, sambung Ustadz Adi, maka ingatlah bahwa malaikat pencabut nyawa bisa datang kapan saja tanpa disangka-sangka. 

"Kalau masih terpikir berbuat maksiat, kata para ulama, bayangkan saat akan berbuat maksiat itu diwafatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujar UAH.

Perintah untuk bertobat dituangkan dalam Surat Az Zumar Ayat 53, 

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Ustadz Adi melanjutkan, Allah SWT memberikan kesempatan kepada semua hamba-Nya untuk bertobat. Bahkan, ketika orang itu takut dosanya tidak diampuni, ini artinya orang tersebut masih diberikan hidayah oleh Allah SWT.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Allah Sangat Cinta Pelaku Maksiat yang Mau Bertobat

"Jangan putus asa. Dan biasanya ada dalam pikirannya, 'Aduh diterima nggak kalau tobat, masih bisa kembali nggak' Kalau ada kalimat tersirat, itu Hidayah dari Allah," sambung UAH.

"Sebanyak-banyaknya dosa, membunuh, merampok, berzina, pernah mabuk sebanyak-banyaknya, kata Allah hambaku ini rahmatku cepat ambil. Sujud. Kalau perlu menangis. Menangis lagi menangis lagi, tangisi diri kita yang belum bisa menangis sampai hatinya lunak. Berusaha terus sampai kita merasakan ketenangan dalam tobat," pungkasnya.