Menu


Sejarah Hari Pengangguran Internasional, Aksi Demo Pengikut Komunis

Sejarah Hari Pengangguran Internasional, Aksi Demo Pengikut Komunis

Kredit Foto: Unsplash/Markus Winkler

Konten Jatim, Jakarta -

Tanggal 6 Maret diperingati sebagai Hari Pengangguran Internasional. Ini adalah momen yang dilatarbelakangi aksi protes pengikut Partai Komunis Internasional.

Para pengikut ini melakukan aksi protes massal pada 6 Maret 1930 terhadap krisis ekonomi kapitalis. Mereka berkumpul di depan Gedung Putih untuk berdemonstrasi menentang situasi yang menyebabkan naiknya angka pengangguran itu.

Adapun mengutip laman Serikat Pekerja Nasional (SPN), situasi tersebut terjadi di masa ‘Depresi Besar’ atau The Great Depression yang melanda Amerika Serikat (AS) semasa dipimpin Presiden Herbert Hoover.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Pengangguran Internasional, Masa Depresi Besar

Perekonomian negeri Paman Sam itu memang mengalami krisis hebat selama 1930, setelah jatuhnya pasar saham. Kondisi pasar yang kolaps itu pun berimbas ke turunnya daya beli, investasi, perpecahan sektor industri, sampai pengangguran.

Sebab itulah, tak terlalu mengherankan saat pengangguran menjadi fenomena massal dan sejumlah layanan sosial untuk para buruh tak diberikan secara adil dan merata. Pada peristiwa Depresi Besar itu, jumlah pengangguran mencapai 4 juta jiwa.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: TNI Dikira Mati, Apa Tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949 Terjadi?

Angka tersebut bahkan terus naik di tahun berikutnya, menjalar hingga ke beberapa negara yang bekerja sama dengan AS, khususnya Eropa. Kondisi inilah yang mendasari ECCI di Moskow membuat ide melayangkan aksi protes berupa demonstrasi dan pawai di sejumlah titik negara yang terdampak krisis.

Dmitry Manuilsky, Presidium ECCI, segera membuat proposal ke seluruh partai anggota Komunis Internasional agar segera bergerak dalam tajuk ‘Hari Pengangguran Internasional’. Pada hari itu, ribuan massa turun ke jalan di 30 kota besar AS, termasuk Boston, Cleveland, sampai San Francisco.

Komando dipegang oleh Persatuan Liga Serikat Buruh (TUUL) bentukan Partai Komunis AS, CPUSA.

Baca Juga: 1 Juta Kuota Peserta Prakerja Disiapkan, Said Didu: Pelihara Pengangguran

Selain di AS, aksi pawai demonstran ini juga terjadi di sejumlah negara, termasuk Eropa. Di Kota Berlin, Jerman, adalah markas terbesar Partai Komunis yang juga menyelenggarakan Hari Pengangguran Internasional.

Sama seperti di AS, massa dan polisi di sana juga berakhir ricuh hingga malam tiba dan akibatnya, dua demonstran meninggal dunia.

Aksi skala besar pada 6 Maret 1930 itu dinilai pihak komunis AS sangat sukses menggerakkan kaum buruh untuk bergerak dengan membawa slogan ‘Work or Wages’ serta ‘Fight! Don’t Starve!’.

Baca Juga: Sosok Rian Mahendra, Direktur yang Sempat Jadi Pengangguran

Namun begitu, pihak ECCI di Moskow masih menganggap aksi ini tak berjalan semestinya karena jumlah massa aksi yang dianggap tak sebanding dengan angka pengangguran yang terdampak krisis Depresi Besar.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024