Menu


Penyebab Kematian Brigadir J Makin Terungkap, 'Jika Ada Tembak-Menembak Pastinya Rumah Irjen Ferdy Sambo Ramai Didatangi Tetangga'

Penyebab Kematian Brigadir J Makin Terungkap, 'Jika Ada Tembak-Menembak Pastinya Rumah Irjen Ferdy Sambo Ramai Didatangi Tetangga'

Kredit Foto: Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) Soleman B Pontoh yang meragukan baku tembak antara Brigadir J vs Bharada E membuat heboh publik.

Hal itu pun sampai membuat mantan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama ikut berkomentar.

Lewat akun Twitter miliknya, Haris mengatakan bahwa ia sepakat dengan pernyataan Soleman B Pontoh tersebut.

Sebab menurutnya pernyataan mantan petinggi TNI yang meragukan adanya baku tembak antara Brigadir J vs Bharada E sangat masuk akal.

"Masuk akal bagi saya," kata Haris, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter miliknya, Selasa (19/7/2022).



Menurut Haris, jika benar Brigadir J vs Bharada E saling baku tembak maka hal itu akan terdengar oleh orang-orang sekitar.

Ia mengatakan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo akan didatangi para tetangga jika memang ada kejadian baku tembak tersebut.

Baca Juga: Tegas! Baku Tembak Antara Brigadir J vs Bharada E Dianggap Hanya Cerita Kapolres Jaksel, yang Ngomong Mantan Kepala Intel TNI Lho

Apalagi katanya baku tembak antara Brigadir J vs Bharada E itu menghabiskan sebanyak 12 peluru, sehingga tak mungkin warga sekitar diam begitu saja.

"Jika ada tembak menembak pastinya wilayah tempat tinggal Irjen Sambo akan ramai didatangi oleh tetangga, sebab suara tembakan itu berlangsung sebanyak kurang lebih 12 peluru," terangnya.

"Yang saya tahu bahwa suara tembakan pasti suaranya sangat kencang," sambungnya.


Diberitakan sebelumnya, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI) Soleman B Pontoh menyebut tidak ada baku tembak antara Brigadir J vs Bharada E.

Hal itu dikatakan Pontoh, sebab sampai saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukan soal baku tembak antara dua ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.

Pontoh mengatakan bahwa baku tembak antara Brigadir J vs Bharada E itu justru hanya cerita versi Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto.

Lantas ia pun mempertanyakan terkait fakta sebenarnya soal kasus yang menewaskan Brigadir J tersebut.

"Tembak menembak ini tidak ada buktinya, belum ada tembak menembak yang bisa kita lihat bersama karena itu hanya diceritain oleh tadi,"

"Itu hanya ceritanya Kapolres, tapi faktanya mana," kata Pontoh, dikutip Konten Jatim dari Youtube salah satu tv swasta, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga: Fakta Baru Tekait Tewasnya Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Mulai Terkuak, Dua Barang Bukti Ini Sengaja Dihilangkan?



Pontoh kemudian menyoroti lambanya Polri dalam menangani kasus yang menewaskan Brigadir J tersebut.

Menurutnya saat ada kasus tembak menembak, Polri selalu dengan sigap menemukan pelakunya.

Namun dalam kasus yang menewaskan Brigadir J, kesigapan Polri dalam mengungkap pelaku sebenarnya pun tak bisa dilakukan.
 
"Ini di luar kebiasaan polisi, polisi biasanya kalau tembak menembak sangat cepat, ini loh pelakunya." terangnya.


Seperti diketahui, berdasarkan keterangan Polri Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat (19/7/2022).

Polri menyebut baku tembak terjadi lantaran Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.

Namun keterangan Polri itu tak dipercayai oleh publik sebab ada pengakuan mengejutkan dari pihak keluarga Brigadir J.

Diketahui, keluarga Brigadir J menemukan berbagai bukti kejanggalan pada tubuh jenazah polisi asal Jambi tersebut.



Penemuan itu pun membuat pihak keluarga melapor ke Bareskrim Polri soal adanya dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Kasus ini kemudian ditangani oleh Kapolri dengan membentuk tim gabungan khusus guna mengungkap apa yang terjadi sebenarnya.

Guna mempermudah penyelidikan, Kapolri bahkan sampai menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.
 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024