Menu


Sejarah Hari Ini: Lahirnya Liem Swie King, Legenda Badminton Indonesia

Sejarah Hari Ini: Lahirnya Liem Swie King, Legenda Badminton Indonesia

Kredit Foto: Instagram/Liem Swie King

Konten Jatim, Depok -

Tanggal 28 Februari menjadi tanggal bersejarah bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Ini dikarenakan pada 28 Februari 1956, salah satu legenda yang mendulang berbagai sejarah bagi bulu tangkis Indonesia telah lahir.

Sosok tersebut adalah Liem Swie King, pemain bulu tangkis yang pernah menjuarai berbagai kompetisi prestisius sepanjang karirnya. Bagaimana sepak terjangnya dalam olahraga bulu tangkis? Berikut profil Liem Swie King melansir Suara.com dan sumber lain pada Selasa (28/2/2023).

Profil Liem Swie King

Masa Kecil

Liem Swie King lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 28 Februari 1956. Dirinya lahir dari pasangan Ng Thian Poo dan Oei See Moi. Mereka berdua berasal dari Fujian, sebuah provinsi yang terletak di sebelah tenggara Tiongkok.

Memiliki nama Tionghoa “Lín Shuǐjìng”, dirinya memilih nama “Guntur” sebagai nama Bahasa Indonesia. Di masa itu, pemerintah meminta masyarakat dengan etnis Tionghoa untuk membuat nama dengan Bahasa Indonesia, tidak terkecuali Liem Swie King.

Namun, alih-alih dikenal dengan nama “Guntur”, masyarakat lebih banyak mengetahui nama asli dari sang pebulutangkis. Nama “King” juga lebih mudah disebutkan dan diingat ketimbang Guntur bagi sejumlah kalangan orang.

Baca Juga: Apa Itu BAMTC? Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Penentu Nasib Piala Sudirman

Karir Bulu Tangkis

Dirinya memulai karirnya sebagai pemain bulu tangkis ketika masih berusia 15 tahun sebagai pebulutangkis junior dari klub PB Djarum. Liem Swie King sudah dikenal dengan gaya bermainnya yang agresif dan cepat sehingga menyulitkan lawan.

Dengan cepat, karirnya menanjak secara pasti. Di usianya yang ke-18 tahun, Liem Swie King sudah berhasil masuk ke semi final Asian Games 1974 di Tehran, Iran, nomor tunggal putra. Namun, dirinya harus puas mendapatkan medali perunggu.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman