Sompil merupakan kuliner khas Tulungagung yang berbahan dasar beras, bertekstur seperti lontong, dan biasa disajikan dengan sayur lodeh gurih pedas. Selain diburu di penjual-penjual, hidangan ini juga bisa dibuat sendiri!
Sompil tampak begitu sederhana dengan penyajian berupa daun pisang atau daun jati. Meski begitu, kelezatan rasanya tak bisa dipungkiri karena teksturnya pun lebih lembut dari lontong, makin nikmat dengan kuah sayur lodeh atau sayur nangka yang pedas dan gurih itu.
Baca Juga: Kuliner Sompil Khas Tulungagung, Lebih Lembut dari Lontong dan Rasa Pedas Nikmat
Nah, penasaran bagaimana cara membuat sompil sendiri? Berikut resep sompil dengan sayur nangka seperti dikutip dari Kompilasi Tutorial:
Bahan kerupuk kanji
7 buah ketupat, dipotong-potong
Bahan poyah
- 100 gram kedelai, diseduh, digoreng sampai matang
- 4 siung bawang putih, diiris halus
- 3 cm kencur, diiris halus
- 3/4 sendok teh gula pasir
- 3/4 sendok teh garam
Bahan sayur nangka
Baca Juga: Kenalan dengan Lontong Kupang, Bahan Utama Kupang tetapi Bukan dari Kupang
- 525 gram nangka, dipotong-potong
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, dimemarkan
- 1.500 ml santan encer dari 1/2 butir kelapa
- 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
Bumbu halus
- 12 butir bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 5 butir kemiri
- 1 sendok teh ketumbar
- 5 cm kencur
- 5 sendok teh garam
- 3 sendok teh gula merah
- 1 sendok teh gula pasir
Cara membuat
Baca Juga: Ini Resep Ayam Lodho Khas Tulungagung yang Penuh Tradisi
- Mulai dari poyah, sangrai kedelai, bawang putih, kencur, gula, dan garam hingga kering.
- Blender hingga lembut, sisihkan.
- Lanjutkan dengan sayur nangka. Rebus santan encer, bumbu halus, daun salam, lengkuas, dan nangka hingga lunak.
- Tambahkan santan kental lalu aduk hingga bumbu meresap.
- Potong-potong ketupat, tuangkan sayur nangka. Taburi poyah, lalu sajikan dengan kerupuk kanji.
Itulah cara membuat sompil yang praktis dan mudah. Selamat mencoba!
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
